Jurnalis Arab Saudi Hilang

Raja Salman Dikabarkan Bersitegang dengan Pangeran MBS, Sejak Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

KABAR tidak sedap berkembang di Arab Saudi di mana Raja Salman bersitegang dengan pewarisnya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Kolase Dailymail
RAJA Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS 

Sebab, dia menilai MBS terlalu dini memindahkan adiknya ke posisi yang lebih senior setelah mengetahui perubahan itu melalui tayangan televisi.

Selain itu, dalam dekrit yang dikeluarkan 23 Februari, yang bertandatangan bukanlah Raja Salman, melainkan "Wakil Raja".

Pakar memercayai, gelar "Wakil Raja" yang ada dalam dekrit kerajaan itu tidak digunakan selama beberapa dekade terakhir.

Lumrah

Juru bicara Kedubes Saudi di Washington mengatakan, lumrah ketika Raja Salman mendelegasikan perintah kerajaan kepada MBS yang notabene adalah Putra Mahkota. Kedubes menekankan pengumuman yang dibuat MBS merupakan perintah raja.

"Karena itu, kami tidak mengerti dengan setiap suara sumbang yang muncul," demikian keterangan juru bicara.

MBS dilaporkan membuat marah masyarakat pada Februari ketika berjalan di atas Kabah di Mekah sehingga Raja Salman diprotes cendekiawan Muslim.

Raja Salman juga disebut menyuarakan ketidaksenangannya terhadap cara Saudi merespon protes di Sudan dan Aljazair, maupun penanganan tahanan perang di Yaman.

Meski bukan reformator, Raja Salman mendukung pemberitaan bebas Saudi dalam protes Aljazair, dan tidak setuju dengan pendekatan garis keras MBS.

Salah penafsiran

Neil Quilliam dari Chatham House yakin situasi yang panas dalam beberapa pekan terakhir terjadi akibat salah penafsiran.

Quilliam menjelaskan meski MBS membuat beberapa keputusan secara pribadi, perubahan di Kedubes Saudi di AS merupakan kesepakatan bersama.

"MBS kecil kemungkinan bakal mendesak ayahnya dengan sangat keras mengingat dia masih membutuhkan dukungan Raja Salman," ucapnya.

Selain itu, meski absennya MBS merupakan pelanggaran protokol, Quilliam mengatakan tentunya dia mempunyai pertimbangan.

Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Saat ini, putra mahkota berusia 33 tahun itu tengah menghadapi kecaman internasional karena dianggap memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi.

Kini, Raja Salman dilaporkan tengah berusaha memperbaiki citra buruk Saudi yang diterima karena kasus pembunuhan Khashoggi tersebut.

Para pendukung raja memintanya untuk lebih aktif dalam pengambilan kebijakan sekaligus mencegah MBS terlalu berkuasa. (Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved