Kisah Pemilih Pemula di Kota Bekasi yang Pusing Tentukan Pilihan karena Gejolak di Medsos
Pemilih pemula menjadi potensi dalam menyumbangkan suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang.
Penulis: Muhammad Azzam |
Laporan Wartawan Warta Kota, Muhammad Azzam
BEKASI, WARTA KOTA -- Pemilih pemula menjadi potensi dalam menyumbangkan suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang.
Pasalnya, dari data Komisi Pemilihan Umum menghitung jumlah pemilih pemula mencapai 1,2 juta jiwa. Mereka tersebar di 34 provinsi se-Indonesia.
Bahkan jumlah pemilu pemula di Kota Bekasi cukup banyak yaitu, 34.483.
Melihat data tersebut pemilih pemula memiliki andil dalam mensukseskan hajatan demokrasi lima tahun sekali.
Bagi mereka pemilih pemula menjadi pengalaman pertama dalam menggunakan hak suaranya.
• Kronologi Lengkap Kasus Suami Belah Perut Istri Pakai Parang Untuk Keluarkan Bayi
• Ahok Basuki BTP Hanya Follow 1 Wanita di Instagram, 1 Partai, dan 1 Politisi, dan Gosip Terbaru
• Mahfud MD Ungkap Pihak yang Kerap Adu Domba Dua Kubu Hingga Gerakan Mengacaukan Pemilu 2019
• Ramalan Zodiak Sabtu (23/2): Taurus Mudah Terpengaruh, Virgo Lancar, Libra Alami Kerugian
Untuk itu tahun 2019 akan jadi momentum perubahan untuk Indonesia.
Di tahun politik ini, mereka akan memilih jajaran pejabat Negara yang akan menjadi pemimpin bangsa menuju masa depan yang lebih baik.
Hal baru yang akan terjadi di pemilu tahun depan adalah Pemilu Serentak, dimana pemilih akan langsung memilih anggota legislatif dan Presiden/Wakil Presiden di saat yang bersamaan.
Jadi, pada Pemilu Serentak 2019 nanti, pemilih akan mendapat 5 surat suara, yang akan dibedakan dengan warna.
Kelima surat suara ini adalah surat suara Presiden dan Wakil Presiden, surat suara Anggota DPR RI, surat suara anggota DPD RI, surat suara anggota DPRD Provinsi dan surat suara anggota DPRD Kabupaten/Kota.
Ada dua pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, nomor urut satu Joko Widodo-Maruf Amin dan nomor urut dua Prabowo-Sandiaga Uno.
Seorang pemilih pemula di Kota Bekasi, Ali Nur Ramadhan (18) menceritakan dirinya yang berdebar saat menuju hari pencoblosan.
Meskipun 17 April 2019 terbilang masih cukup lama, hari itu sangat ditunggu Ali.
Ali yang baru pertama kali akan menggunakan hak suaranya itu mulai mencari tahu sosok Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan dipilihnya.
• Tujuan Jokowi ke Rumah Wapres ke-4 Hingga Foto Bareng Pakai Tongsis
Ali mengandalkan sarana media sosial untuk mencari tahu sosok yang bakal memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
"Ya mulai cari-cari info saja tentang kedua paslon. Visi misi nya seperti apa. Saya lihat media sosial kadang lihat dari berita-berita," kata Ali, siswa kelas 3 SMAN di Kota Bekasi.
Namun, kata Ali, informasi yang tersebar tentang sosok kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno di media sosial ternyata membuatnya pusing.
• BERITA VIDEO : Pengendara Sepeda Motor Ramai-Ramai Melawan Arah di Jalan Ciledug Raya
Pasalnya, media sosial banyak sekali saling serang antar kedua paslon.
"Jadi saya melihatnya kalau di medsos sulit melihat program dan menilai sosok calon Presiden dan Wakil Presiden itu, yang ada malah saling hujat satu sama lain. Suka pusing dan kadang buat saya jadi malas mau nyoblos," jelasnya.
Untuk itu, Ali akhirnya lebih memilih mencari informasi melalui siaran televisi dan media online yang sudah dikenal.
• Alumni Orange Atmajaya Siap Menggelar Ikrar untuk Pemenangan Jokowi-Maruf
"Jadi saya kalau ada info di medsos tentang sosok capres cawapres yang aneh-aneh. Saya suka cek ke berita, ada engga. Kalau engga ada berarti itu hoax," ucapnya.
Ia mengaku ketertarikan menentukan sosok yang dipilihnya lebih mengena dan mengambil hatinya melalui pertemuan langsung.
Dibandingkan melalui media, seperti di media sosial ataupun sarana media lainnya.
• Pemerintah Kota Tangerang Sosialisasi UPZ, Targetkan 2.000 Unit Pengumpul Zakat
"Saya pikir saya bakal pilih sosok capres cawapres dan calon legislatif yang telah saya ketemu langsung dengar langsung visi misi," katanya Ali.
Dalam Pemilu 2019 ini, keinginannya untuk menggunakan hak suaranya sangat begitu tinggi.
Ia tidak mau hak suaranya di sia-siakan begitu saja.
• Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan Ke-27, Ada Manchester United Vs Liverpool
"Pasti pengen bangat kasih suara. Kalau kita engga kasih suara kan sayang bangat kan engga ada yang tahu, kita beranggapan yaudalah golput aja, engga bakal ngaruh kita milih juga. Tapi misalkan yang beranggapan seperti ini ada banyak ratusan ribu orang disana sama saja mengacaukan seluruhnya," terangnya.
Seorang pemilih pemula lainnya di Kota Bekasi, Rama Prasetyo (18) juga menceritakan kisahnya dalam mencari tahu dan menggali sosok pemimpin yang akan dipilihnya.
Pengalamannya yang baru pertama kali menyalurkan hak suaranya membuat dirinya harus berhati-hati dalam memberikan hak suaranya.
• Jangan Khawatir, MRT Pastikan Ada Sinyal dan Wi-fi di Bawah Tanah
Rama yang sebenarnya telah memiliki sosok Capres dan Cawpres yang akan dipilihnya ini mengaku sudah bulat akan memilih sosok tersebut.
Banyak sekali yang menyerang maupun isu negatif tentang sosok itu tidak membuatnya berpaling.
"Saya pribadi tidak sebegitu menguliknya misalkan salah satu paslon. Karena saya sudah tahu mau pilih apa, saya sudah punya pilihan. Mau gimana isu dan lainnya tetap akan pilih dia," ungkapnya.
• T-Cash Tunda Migrasi Aplikasi Mobile ke LinkAja
Rama mengaku pusing akan gejolak yang terjadi di masyarakat terkait Pilpres 2019 ini.
Hal itu membuat dirinya pada awalnya engga menggunakan hak suara.
"Awalnya saya engga suka politik, politik kotor dan jahat. Tapi setelah dipikir-pikir suara kita penting juga," jelasnya.
• Commuter Line Jakarta-Bogor Terganggu: Tanah Abang-Manggarai Ditempuh Satu Jam
Keinginannya untuk menggunakan hak suaranya semakin kuat setelah melihat kondisi Amerika setelah dipimpin Donal Trump.
Pasalnya, saat pemilihan waktu itu hampir 50 persen warga Amerika golput atau tidak menggunakan hak suaranya.
"Nah saya takut juga kalau misalnya saya golput, saya tidak memanfaatkan hak suara saya takut saya menyesal, nanti apa yang akan terjadi dengan indonesia," katanya.
• Belum Puas, Indra Sjafri Ingin Timnas U-22 Indonesia Tampil Lebih Baik di Semifinal Melawan Vietnam
Namun, kata dia, untuk sosok caleg dirinya tidak begitu mengenalnya. Ia mengaku hanya fokus pada Capres dan Cawapres.
"Kalau caleg saya engga kenal, saya kenalnya caleg yang artis saja. Makanya ini saya lagi cari cari tahu sosok caleg. Saya gunakan banyak media cari tahu semua itu," jelasnya.
Saat ini ia hanya fokus untuk mencari tahu cara saat pencoblosan nanti. Termasuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat dirinya nanti mencoblos.
• Mahfud MD Ungkap Pihak yang Kerap Adu Domba Dua Kubu Hingga Gerakan Mengacaukan Pemilu 2019
Ia berharap agar pemilu 2019 dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan membawa perubahan yang lebih baik.
"Semoga Indonesia lebih baik dan lebih bagus," paparnya. (M18)