Pengemudi Ojol Diimbau Polisi Tak Meletakkan Ponsel di Atas Speedometer Motor

Ponsel pengemudi ojek online (ojol) menjadi sasaran penjahat di jalanan Ibu Kota DKI Jakarta.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Ady Wibowo di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (22/2), mengimbau pengemudi ojol tidak meletakkan ponsel di speedometer sepeda motor karena menjadi sasaran penjahat, 

Petugas Polres Metro Jakarta Timur juga mengamankan seorang pria berinisial PL (38) yang kerap melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Ady Wibowo mengatakan dalam sehari, PL bersama tiga orang temannya yang kini masih buron, bisa menggasak tiga sepeda motor.

"Jadi kelompok ini memang pemain lama. Sehari bisa melakukan pencurian motor tiga sampai empat kali," ungkap Ady di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (22/2).

Lokasi yang menjadi sasaran aksi pencurian tak menentu. Namun demikian cukup sering dilakukan di tempat kos-kosan yang sepi pada siang hari di saat banyak penghuni kosan sedang beraktivitas.

Saat diinterogasi, PL menyatakan motor matik berbagai merek dijual dengan kisaran harga Rp 2 - 1,5 juta. Lokasi penjualan motor tanpa surat-surat tersebut berada di daerah Lampung.

"Satu unit dijual Rp 1,5 juta. Keuntungannya dibagi empat orang," kata PL

Dalam melakukan aksinya, komplotan itu membawa senjata api (senpi) rakitan berjenis revolver beserta 4 peluru berkaliber 38 MM.

Selain itu, mereka juga menggunakan kunci letter T dan magnet yang digunakan untuk membobol motor.

"Senpinya enggak pernah saya pakai, cuma untuk menakut-nakuti korban saja," ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved