Pilpres 2019

Ustadz Abdul Somad Geregetan Jawab Pertanyaan Terkait Pilihan Mana yang Harus Dipilih

Ini jawaban Syekh Ustadz Abdul Somad saat ditanya tentang memilih pemimpin penanya itu bertanya tentang calon yang tidak Islam, tapi tidak korupsi.

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad 

Tanya jawab itu di antaranya dapat disimak dalam video berdurasi sekitar 34 menit  berikut ini.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan buku yang telah ditulisnya secara gratis.

Masyarakat bisa mengunduh melalui sarana yang disediakan atau bisa juga mencetaknya dan membagikannya untuk yang membutuhkan.

Cara lainnya adalah dengan membeli buku yang sudah dicetak jika memerlukannya.

Reaksi Keras Ustadz Abdul Somad Terhadap Pernyataan yang Gaji Kamu Siapa yang Diungkap Rudiantara

Rudiantara Penuhi Panggilan Bawaslu Terkait Yang Gaji Kamu Siapa?, Dicecar 30 Pertanyaan

Bahas Adab Makan, Ustadz Abdul Somad Ceritakan Kisahnya Diusir Pejabat Saat Makan Malam

Sejauh ini, Ustadz Abdul Somad tidak tertarik untuk ikut larut dalam kegiatan dukung mendukung pasangan capres.

Misalnya seperti dilakukan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan Yusuf Mansur yang mendukung capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

Langkah serupa juga dilakukan di antaranya oleh Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang sebelumnya merupakan tokoh yang kerap mengeritik Jokowi.

Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. 

Ustadz Abdul Somad menegaskan, orang yang berbuat makar akan sampai pada masanya Allah menghukumnya. 

Mungkin, dengan melakukan makar kepada Allah, orang itu diberikan kehidupan yang enak di dunia. 

Namun, Allah SWT sebenarnya sedang mengulur sampai pada waktunya, orang itu mendapatkan hukuman sesuai dengan amal perbuatannya.

Ustadz Abdul Somad secara khusus memberikan panduan kepada pemilih terkait dengan adanya cara untuk mendapatkan suara dengan cara politik uang atau serangan fajar.

"Ambil uangnya, jangan coblos orangnya," katanya.

Potensi serangan fajar itu diduga akan terjadi pada tanggal 17 April 2019.

Sementara itu, seorang panutan umat dan seorang tokoh lainnya, Buya Yahya juga menyatakan keprihatinan karena banyaknya pihak hanya karena berbeda, mereka dengan sadar mencaci maki habaib dan ulama.

Situasi itu membuat Buya Yahya, yang merupakan salah satu ulama kharismatik itu mengelus dada dan menyatakan keprihatinan yang mendalam karena sebagian kalangan tidak bisa menjaga hati.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved