ILC Terbaru : Pengamat Nilai Jokowi Sukses Runtuhkan Jargon Politik Prabowo Subianto di Debat Capres
ILC Terbaru : Pengamat Nilai Jokowi Sukses Runtuhkan Jargon Politik Prabowo Subianto
"Kalau soal data salah, Pak Rizal Ramli juga pernah salah saat twit soal kemenkeu akan keluarkan bon di bulan maret. Lalu salah. Twitnya kemudian dihapus oleh beliau sendiri," ujar Yustinus.

• ILC Terbaru : Ini Penjelasan Lengkap Kenapa Data Jokowi di Debat Capres Kedua Boleh Salah
• Fadli Zon Minta Debat Capres Jangan Umbar Data Ngibul dengan Argumen yang Ngawur
• Mahfud MD: Pilihan Orang di Pilpres 2019 Sudah Final, Debat Capres Lebih Banyak Hiburannya
"Pak Prabowo juga pernah salah soal selang di RSCM. Itu juga tidak tepat. Artinya kita harus letakkan pada porsi sebenarnya," ujar Yustinus.
Kemudian Yustinus menjelaskan dari konteks ilmu ekonomi dimana data tidak dapat dipotong 1 tahun saja.
"Kalau klaimnya tidak ada itu menjadi tidak tepat. Tapi kalau klaimnya menurun itu tepat,"ujar Yustinus.
"Lalu komparebility. Menilai itu membandingkan. Dibandingkan dengan data sebelumnya, dengan negara lain, da nbenchmark. Itu untuk menilai sebuah klaim atau data. Jadi masih bisa dipahami sebagai explainatory," kata Yustinus.
Masalah Prabowo
Berikutnya terkait tuduhan Jokowi menyerang pribadi, Yustinus beranggapan hal tersebut salah.
Menurut Yustinus, para calon pemimpin di negara maju bahkan selalu membuka SPTnya ke publik.
Makanya, kata Yustinus, bagi calon pemimpin tak ada lagi kata rahasia.
"Jadi yang mau jadi pemimpin poliitk jangan bicara soal kerahasiaan lagi," ujar Yustinus.
Menurut Yustinus, masalah justru ada di pihak Prabowo lantaran klaim Prabowo.
"Yang jadi masalah adalah Pak pabowo setiap saat mengklaim bangsa ini sangat timpang, ada pemusatan kepemilikan yang luar biasa," ujar Yustinus.

• Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan 3 Tahun Ini di Debat Capres Kedua, Ternyata Salah Total
• Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan 3 Tahun Ini di Debat Capres Kedua, Ternyata Salah Total
• Debat Capres Kedua, Jokowi Klaim Tak Ada Konflik Pembebasan Lahan di infrastruktur, Ternyata Salah
"Dan jargonnya adalah keadilan sosialmewakili wong cilik. Tapi di saat bersamaan memiliki lahan yang luas," ucap Yustinus.
"Artinya sejak data ini terbuka, legitimasi pak prabowo sebagai moral untuk mengklaim ketimpangan sebagai jargon politik itu sudah gugur," kata Yustinus.
Keunggulan Jokowi di Debat Capres Kedua