Pilpres 2019

Rudiantara Penuhi Panggilan Bawaslu Terkait 'Yang Gaji Kamu Siapa?', Dicecar 30 Pertanyaan

Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menyebut bahwa kehadiran Rudiantara dalam rangka pemeriksaan dugaan pelanggaran pemilu.

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Menkominfo Rudiantara di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019). 

Menkominfo Rudiantara memenuhi panggilan Bawaslu terkait dengan dugaan pelanggaran kampanye mengenai pernyataan "yang gaji kamu siapa"

MENTERI Komunikasi dan Informasi ( Menkominfo) Rudiantara mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu), Senin (18/2/2019).

Rudiantara hadir untuk memenuhi panggilan Bawaslu terkait pemeriksaan dugaan pelanggaran kampanye, mengenai pernyataan "yang gaji kamu siapa?".

Pantauan Kompas.com, Rudiantara tiba di kantor Bawaslu pukul 19.05 WIB.

Ia terlihat mengenakan kemeja berwarna putih.

Setibanya di kantor Bawaslu, Rudiantara bergegas memasuki gedung.

Misbakhun: Rudiantara Soal Gaji PNS Tunjukkan Sikap Proporsional dan Loyalitas pada Negara

Siapkan Diri untuk Direshuffle, Menkominfo Rudiantara Tak Mau Tinggal di Rumah Dinas

Kepada wartawan, ia mengaku datang untuk berkoordinasi.

Namun, ia tak menyebutkan lebih lanjut koordinasi tersebut.

"Koordinasi. Ada beberapa yang biasa kita kordinasi antara Bawaslu dan Kominfo," kata Rudiantara di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).

Dikonfirmasi sebelumnya, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menyebut bahwa kehadiran Rudiantara dalam rangka pemeriksaan dugaan pelanggaran pemilu.

"Iya, ada pemanggilan untuk klarifikasi," ujar Fritz.

Menkominfo Rudiantara dilaporkan ke Bawaslu atas tuduhan melakukan tindakan yang mengnutungkan dan merugikan salah satu peserta pemilu.

Pelapor adalah Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Mereka menuding Rudiantara menguntungkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dan merugikan Prabowo-Sandiaga, lantaran menggiring opini publik untuk tidak memilih paslon nomor urut 02.

Dicecar 30 Pertanyaan 

Menteri Komunikasi dan Informasi ( Menkominfo) Rudiantara diperiksa Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) sebagai terlapor dalam kasus dugaan pelanggaran pemilu 'yang gaji kamu siapa'.

Ia dicecar 30 pertanyaan oleh Ketua Bawaslu Abhan dan Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo selama 1,5 jam.

"Ya tadi ditanya ada atribut atau tidak, ada partai atau tidak, ada identitas capres atau tidak," kata Rudiantara di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019). 

Kepada Bawaslu, Rudiantara membantah melakukan tindakan yang menguntungkan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan merugikan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Sebab, saat menyebut 'yang gaji kamu siapa' dalam acara Kominfo, tak ada niatan untuk kampanye. Tidak ada pula atribut partai atau pasangan capres-cawapres.

Prabowo Bingung Unicorn, Ini 6 Level Perusahaan Startup Digital, Unicorn Ternyata Hanya Level 4

Menteri Susi Jelaskan Soal Fotonya Acungkan Salam 2 Jari Beredar Sebelum Debat Capres Kedua

KPK Dijatuhkan Denda Adat Rp 10 Triliun karena Dinilai Berupaya Mengkriminalisasi Gubernur Papua

Dalam acara tersebut, Rudiantara juga mengatakan bahwa sesi pemilihan stiker pemilu tidak ada kaitannya dengan pilpres.

"Dari awal tadi saya sudah sembilan kali mengatakan dalam rekaman, bahwa tak ada kaitannya dengan pilpres," ujar Rudiantara. 

Meski mengklaim tak berkampanye, Rudiantara menyebut, keputusan ada atau tidaknya pelanggaran merupakan wewenang Bawaslu.

"Kalau menetapkan bahwa melanggar atau tidak itu Bawaslu kan, bukan saya," tandasnya.

Pelapor Jawab 17 Pertanyaan dari Bawaslu 

Pelapor Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara atas tuduhan melakukan tindakan yang menguntungkan dan merugikan salah satu peserta pemilu telah dimintai klarifikasi oleh Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu).

Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum pelapor yakni Nurhayati, anggota Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

"Kami sudah selesai dimintai klarifikasi terkait laporan kami tentang pernyataan dari Menkominfo," ujar Nurhayati di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Ini Merk dan Harga Pulpen Jokowi yang Viral Dituding Alat Komunikasi di Debat Kedua Pilpres 2019

Mahfud MD Naik Kereta Api Khusus dan Terlihat Mewah, Netizen Komentar Begini

Pelapor membeberkan ada 17 pertanyaan yang diberikan Bawaslu kepadanya. Namun demikian, ia tidak merincikan apa saja pertanyaan-pertanyaan tersebut.

"Pertanyaanya di antaranya soal pernyataan Pak Menteri (Rudiantara) yang diduga menguntungkan salah satu calon presiden," jelasnya.

ACTA menuding Rudiantara menguntungkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dan merugikan Prabowo-Sandiaga, lantaran menggiring opini publik untuk tidak memilih paslon nomor urut 02.

Kejadian ini bermula saat Rudiantara meminta para pegawainya memilih desain stiker sosialisasi pemilu 2019 di sebuah acara Kominfo di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Terdapat dua desain stiker, yang satu dominan warna merah dan diberi tanda nomor satu.

Satu desain lainnya berwarna dasar putih dan ditandai nomor 2.

Rudiantara meminta salah seorang yang memilih nomor 2 maju ke panggung.

Ia menanyakan alasan pegawai tersebut memilih nomor 2.

Pegawai yang dipanggil Rudiantara mengungkap alasannya memilih nomor 2.

Ia mengatakan, "Bismillahhirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja Pak. Keyakinan atas visi misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja,".

Rudiantara lantas menyahut, pertanyaannya menyangkut desain stiker dan bukan pilpres 2019.

Di akhir dialog mereka, Rudiantara sempat berucap, "Bu, yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?".

Ia lalu menimpali, "Bukan yang keyakinan Ibu?".

Menurut pelapor, ucapan Rudiantara itu menguntungkan paslon nomor urut 01.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved