Rocky Gerung: Tumben Yusron Wahid Tumpul ke Saya Malam Ini, Mahfud MD Absen di ILC
Saat tampil di ILC semalam, Rocky Gerung menyentil Nusron Wahid tumpul, sementara Mahfud MD absen karena sedang berada di Lombok.
Rocky Gerung menyentil Nusron Wahid saat tampil di ILC semalam. Ia juga menyinggung kasus Ahmad Dhani. Gara-gara kata Idiot, kata Rocky, suami Mulan Jameela itu terkena hukuman.
ROCKY Gerung (60) tampil santai di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di Tvone pada Selasa (12/2/2019) malam.
Tidak seperti biasanya yang "garang" dan kadang meledak-ledak, semalam mantan dosen Universitas Indonesia itu tampil kalem.
Salah satu pendiri Setara Institute kelahiran Manado itu langsung menyentil Nusron Wahid saat mengawali pemaparannya.
"Tumben Nusron tumpul ke saya malam ini," katanya, sambil melirik ke arah Nusron Wahid.
Ahli filsafat itu mengatakan, problem hukum di Indonesia bukan menguraikan kasus. "Karena setiap orang bisa menambahkan dan mengurangi kasus itu," kata Rocky.
• Pasca Sidang Eksepsi Vlog Idiot Ricuh, Kuasa Hukum: Lepaskan, Lepaskan, Ahmad Dhani Bukan Tahanan!
• Sidang Eksepsi Perkara Vlog Idiot Ahmad Dhani Ricuh
• Sebelum Disidang, Ahmad Dhani Bilang Dia yang Mengarang Salam Dua Jari
Problem kita hari ini adalah, kata Rocky, membuktikan bahwa jaminan terhadap keadilan itu diterima oleh semua orang.
Supaya lebih netral, kata dosen program pascasarjana--salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo--bukan kita yang mengevaluasi hukum kita, tapi kita memakai kacamata luar.
Sama seperti akuntasi, kata Rocky, audit oleh eksternal itu jauh lebih bermutu daripada audit internal.
Rocky mengatakan, kalau kita memakai audit eksternal, misalnya kita memakai misalnya teropong dari lembaga-lembaga hak asasi internasional yang menemukan bahwa indeks demokrasi kita juncto indeks hak asasi manusia, turun.
"Sekarang kita bertanya. Bukankah dipromosikan ada penegakan hukum? Kalau ada penegakan hukum, seharusnya indeksnya tidak turun," katanya.
• 13 Taruna Akpol yang Dipecat, Tujuh Anak Kombes dan Dua Anak Jenderal
Salah seorang ilmuwan filsafat, salah satu bidang kajiannya adalah filsafat feminisme itu, kalau terjadi paradoks bahwa ada penegakan hukum tapi indeks demokrasi kita turun, artinya penegakan hukum kita otoriter.
"Kalau ada penegakan hukum dan indeks demokrasi kita naik, itu artinya penegakan hukum yang demokratis," kata Rocky Gerung.
Ditegur Bank Dunia
Rocky Gerung mengatakan, mengapa, misalnya, World Bank menegur pemerintah Indonesia dalam soal infrastruktur?
Ternyata, kata Rocky, karena ada kontrak swasta yang dibatalkan, karena BUMN masuk.
"Kan itu nggak fair. Jadi dari kacamata luar, cermin luar kita tahu kita punya masalah. Karena itu (pemerintah Indonesia) ditegur. Nah, teguran (World Bank) itu pasti tidak ada urusannya dengan Pilpres," kata Rocky Gerung.
Rocky mengatakan, itu semata-mata untuk menunjukkan bahwa wajah hukum Indonesia berat pada perintah penguasa, maka investasi punya ketidakpastian.
• Bencana Retakan Tanah, BPBD Lebak Menetapkan Status Tanggap Darurat
• Taruna Akpol Minta Bebas, Alasannya Pemukulan adalah Pembinaan bukan Penganiayaan
Kalau hukum di Indonesia lebih berat pada penghukuman pada persoalan yang remeh-temeh, itu artinya ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Jadi secara umum orang melihat bahwa di Istana terjadi black market of justice, entah itu untuk urusan apa," ujar Rocky.
Lebih jauh Rocky Gerung mengatakan, posisi Jaksa Agung mempunyai potensi untuk berbuat kejahatan, karena dia menempel pada kekuasaan," ujarnya.
Secara akal sehat, kata Rocky, kita bisa lihat gejala itu.
• Pasca Sidang Eksepsi Vlog Idiot Ricuh, Kuasa Hukum: Lepaskan, Lepaskan, Ahmad Dhani Bukan Tahanan!
• Sebelum Disidang, Ahmad Dhani Bilang Dia yang Mengarang Salam Dua Jari

Kasus Ahmad Dhani
Jadi, dari awal terlihat bahwa soal hukum ini legalitasnya ada tapi legitimasinya merosot.
"Itu problem kita, sehingga orang nggak percaya. Nah, jalan pikiran ini mau kita bereskan. Soal Ahmad Dhani misalnya, orang cuma ngomong 'idiot lu', sama seperti kita bilang 'lu cebong, lu kampret', ngehek lu'... hal yang dikeluarkan secara ekspresif pada keadaan tertentu. Bukan dengan intensi, itu terjerat hukuman. Bagaimana akalnya?" ujar Rocky, masih dengan nada santai.
Menghukum orang yang sedang membela diri karena merespon secara tak sadar, apa yang dicarikan delik?
Menurut Rocky Gerung, di tahun politik sebaiknya hukum dilonggarkan, supaya orang lega untuk berargumentasi.
"Namanya tahun politik," kata Rocky Gerung.
Mahfud MD absen
Sementara itu pakar hukum tata negara Mahfud MD semalam absen di ILC.
Seorang netizen, @Yeyenk3 mempertanyakan ketidakhadiran Mahfud lewat akun twiternya: Prof @mohmahfudmd kok gk ikut di ILC @karniilyas rame ada bang @saididu @rockygerung @ReflyHZ sampai ketawa dengan mas Yusron