Bocah 12 Tahun Menyambi Dagang Cilok Sambil Sekolah untuk Bantu Beli Susu Adik
Berjualan cilok pun dipilih oleh Putra untuk membantuk adiknya yang baru berumur 10 bulan untuk dibelikannya susu.
Penulis: Zaki Ari Setiawan | Editor: Murtopo
"Dibacaannya itu agak susah, tapi di sini dibantu kalau ada waktu kosong dibantu dilancarin," lanjut Diah.
Dari informasi yang dikumpulkan, Putra sempat mengikuti orangtuanya ke Indramayu selama beberapa tahun sehingga meninggalkan sekolahnya.
Di sisi lain, menurut Diah, Putra memiliki kemampuan hitung menghitung yang baik berbeda dengan pelajaran lainnya yang mengharuskan untum membaca.
"Matematikanya bagus, mungkin karena dia sudah dagang dari kecil ya," jelasnya.
Putra mengaku berjualan cilok untuk dapat membantu kakak dan adiknya.
Sang kakak kini harus menjaga Putra dan adik-adiknya, Renaldi Setiawan (7) dan Arsyad Nurardiansyah yang baru berumur 10 bulan.
"Jualan cilok goreng buat beli susu adek," ujar Putra.
Dia tidak segan untuk menjualnya dengan jarak yang cukup jauh hingga ke arah Bintaro Plaza dan Bintaro Xchange.
Hal itu pun membuat Putra harus pulang hingga larut malam demi menghabiskan cilok gorengany.
"Abis sekolah dagang cilok, pulangnya bisa jam 12 atau jam 9 malam," imbuhnya.
Putra terpaksa melakukan itu karena kedua orangtuanya telah tiada. Ibunya, Siti Nurhayati, meninggal saat melahirkan adik terakhir dari Putra.
Sedangkan sang ayah, Rawin terkena penyakit paru-paru akut yang mengakibatkannya meninggalkan keempat anaknya.