Bahas Adab Makan, Ustadz Abdul Somad Ceritakan Kisahnya Diusir Pejabat Saat Makan Malam

Bahas Adab Makan, Ustadz Abdul Somad Ceritakan Kisahnya Diusir Pejabat Saat Makan Malam

Warta Kota/Istimewa
UAS cerita soal nasib pejabat yang bikin dia terenyuh meski pejabat ini pernah mengusir dia di saat sedang makan. 

Begitulah, kata UAS, Allah bisa meninggikan derajat seseorang dan menjatuhkan derajat sedemikian rupa, sampai kita pun merasa kasihan.

Menurut Ustadz Abdul Somad, kisah ini juga mirip dengan Firaun, yang dulu sangat kuasa dan membunuh anak kecil, dia menjadi mumi, menjadi tontonan di museum.

"Dia ditertawakan anak-anak, yang dulu banyak sekali dibunuhnya," katanya.

Ustadz Abdul Somad menyebutkan hendaknya orang tidak lupa daratan di saat sedang berkuasa dan melakukan banyak tindakan sewenang-wenang, yang seharusnya tidak dilakukan di saat seseorang berkuasa atau di tampuk kekuasaan.

Protes dilayangkan Ustadz Abdul Somad terkait politik yang dibawa ke Shalat. UAS pun menegaskan diri bukan orang politik.

Permintaan Ustadz Abdul Somad saat menyampaikan ceramah di Batam, Minggu (3/2/2019) minta agar tidak diseret kemana-mana, apalagi politik.

Diduga hal ini terkait dengan tantangan imam salat pada calon presiden Pilpres 2019 Jokowi dan Prabowo Subianto yang membuat Ustadz Abdul Somad bereaksi.

Ustadz Abdul Somad bahkan menegaskan dirinya bukan orang politik atau orang partai.

Ceramah Ustadz Abdul Somad di Batam itu diunggah di channel Youtube Tafaqquh yang membahas tema Antara Taubat dan Hijrah.

Mengawali tausiyahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa setiap yang lahir dalam keadaan Islam.

"Ini Ustadz Somad ngawur ini. Orang kalau lahir di dunia itu kalau dibilang Islam syahadatnya kapan?," kata Ustadz Somad.

Menjawab pertanyaan itu, Ustadz Abdul Somad bercerita mengenai pengumuman sehabis solat Jumat disampaikan ke Jemaah jangan dulu pulang ke rumah.

Dalam pengumuman itu disampaikan akan menyaksikan ada yang mau bersyahadat dipimpin oleh tuan imam.

Sang calon muallaf ditanya apakah dirinya masuk Islam tanpa ada paksaan, lalu sanggup tanda tangan di atas materai Rp 6 ribu.

Setelah dijawab masuk Islam karena Allah. Dia pun bersyahadat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved