Tarif Tiket Pesawat Naik, Penumpang Kereta Api Meningkat 15 Persen

Kenaikan tarif tiket pesawat membebankan bagi masyarakat bagi mereka yang kerap mengunakan jasa angkutan udara.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor:
Warta Kota/Joko Supriyanto
Suasana Stasiun Gambir pada Jumat (8/2/2019). Harga tiket pesawat penerbangan domestik naik, membuat adanya peningkatan jumlah penumpang kereta api sekitar 15 persen. 

Meski jumlah penumpang kereta api mengalami kenaikan, menurut Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta, Dadan Rusdiansyah, peningkatan jumlah penumpang itu tidak terlalu signifikan.

WARTA KOTA, GAMBIR--- Kenaikan harga tiket pesawat serta penerapan kebijakan bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan berdampak penurunan penguna jasa transportasi udara.

Meski harga tiket pesawat mengalami kenaikan berdampak peningkatan jumlah penguna kereta api di Jakarta.

Perpindahan moda transportasi lantaran harga tiket pesawat kian melambung hingga membuat calon penumpang merogoh kocek lebih dalam.

Sebanyak 762 Jadwal Penerbangan Dibatalkan di Bandara Halim Perdanakusuma Periode Januari 2019

Meski mengalami kenaikan jumlah penumpang, kondisi Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen tidak terlalu begitu mencolok.

Tidak terlihat antrean atau lonjakan yang begitu drastis, bahkan beberapa bangku tunggu nampak sebagian kosong.

Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta, Dadan Rusdiansyah, mengatakan, ada peningkatan jumlah penguna kereta api namun tidak begitu signifikan.

"Peningkatan pasti ada, kurang lebih sekitar 15 persen. Penguna kereta api mengalami peningkatan beberapa bulan ini," kata Dadan saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2019).

Sugeng Pilih Naik Bus Ke Padang Meski Waktu Tempuh Lebih Lama

Dadan mengatakan, peningkatan jumlah penumpang kereta api ini lebih banyak menuju ke Surabaya.

Ghofur (38) mengatakan, jika kenaikan tarif tiket pesawat membebankan bagi masyarakat bagi mereka yang kerap mengunakan jasa angkutan udara.

"Pasti terbebani masalah tarif pesawat mahal, itu sudah pasti. Dampaknya mereka yang biasa pergi naik pesawat jadi mikir lagi. Apalagi yang tujuannya luar Pulau Jawa. Kalau masih Pulau Jawa bisa cari alternatif lain seperti kereta. Ke luar Jawa mau naik kapal, estimasi waktu bertambah lagi," kata Ghofur.

Ghofur berharap pemerintah bisa mengkaji ulang tarif bawah atas tiket pesawat karena berdampak juga pariwisata Indonesia.

Adanya kenaikan harga tiket pesawat ini membuat masyarakat, khususnya pemakai kelas ekonomi akan berpikir ulang.

"Tiket pesawat Jakarta Singapore saja, itu murah. Lebih mahal, misalnya, ke Batam, Surabaya. Jadi ini perlu dikaji ulang," katanya.

PO Bus Sebut Kenaikan Jumlah Penumpang Capai 70 Persen Sejak Harga Tiket Pesawat Naik

Ronal (23), mahasiswa universitas swasta, mengatakan, ia beralih mengunakan kereta api sebagai alternatif perjalanan jauh.

"Buset bukan bikin pusing lagi mas. Anak kuliah perantauan pusing kalau mau pulang kampung. Sekarang libur begini binggung, biasanya mudik. Ini jadi pikir-pikir. Mau enggak mau harus cari alternitif lain," katanya.

Pria yang akan mudik ke Surabaya tersebut mengaku jika tarif tiket Jakarta-Surabaya berkisar Rp 800.000.

Tentunya hal itu membuat ia beralih ke kereta api yang hanya merogoh kocek sebesar Rp 320.000 dengan KA Gumarang tujuan Pasar Turi, Surabaya.

"Paling murah itu Rp 800.000. Mending saya kumpulin buat beli kambing, kalau harga segitu. Tapi kasihan kayak teman saya kampung halamannya di luar Pulau Jawa. Mereka pusing kalau mau balik ke kampung," katanya.

Ini Alasan Adi Saputra Gelap Mata dan Rusak Motor yang Dibelinya Susah Payah saat Ditilang Polisi

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved