Musim DBD, Coba Pencegahan Alami dengan Memelihara Ikan Cupang

Saat DBD mewabah seperti sekarang, tak ada salahnya mencoba cara alami mengurangi jentik nyamuk dengan memelihara ikan cupang.

Warta Kota
20131215_ikan cupang 

Masing-masing harga tergantung dari jenisnya seperti halfmoon, plakat, maupun serit, serta usia ikan.

Meningkat karena DBD

Permintaan ikan cupang itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam kota, tetapi juga banyak permintaan dari luar kota hingga luar pulau.

Yang menarik, lanjut Heru, saat ini sedang mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.

Jika pada waktu-waktu sebelumnya per minggu hanya sekitar 1.000-1.500 ekor saat ini menjadi 4.000 ekor.

Salah satu penyebab tingginya permintaan ikan cupang itu, menurut dia, karena tengah memasuki musim penyakit demam berdarah.

Gerai Ikan Cupang Resmi Dibuka di Sentra Ikan Hias Slipi

Banyak pembeli baru yang memborong ikan untuk keperluan ikanisasi.

"Perangkat kelurahan maupun perangkat desa juga banyak yang beli," kata Heru.

Salah satu perangkat desa yang membeli ikan itu adalah Mugiono, Kepala Desa Gampenrejo Kabupaten Kediri.

Mugiono memborong hingga 1.000 ekor untuk keperluan ikanisasi di desa yang dia pimpin.

"Nanti dibagikan kepada warga," kata Mugiono.

Pemilihan ikan itu karena dianggap cukup agresif memerangi jentik nyamuk.

Penempatannya bisa dilakukan di bak mandi maupun genangan-genangan air lainnya.

Ikanisasi itu, lanjut Mugiono, untuk melengkapi program-program pengendalian penyebaran nyamuk aedes aegypti itu.(M Agus Fauzul Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Heru Budidayakan Ikan Cupang, Banjir Order karena DBD hingga Raup Rp 15 Juta Per Bulan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved