Imlek 2570
Jelang Imlek, Warga Tionghoa Ziarah ke Pantai Ancol Mendoakan Para Leluhur
JELANGHari Raya Imlek atau Tahun Baru China, sejumlah warga tionghoa berziarah ke kawasan Pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Jelang Imlek, Warga Tionghoa Ziarah ke Pantai Ancol. Imlek atau Tahun Baru China, mereka berdoa. Memohon keselamatan kepada Tuhan. Mendoakan para leluhur. Mereka menebar kelopak bunga mawar.
JELANGHari Raya Imlek atau Tahun Baru China, sejumlah warga tionghoa berziarah ke kawasan Pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Mereka berdoa dan memohon keselamatan kepada Tuhan sekaligus mendoakan para leluhur ataupun kerabat yang sudah meninggal dunia.
Momen tersebut seperti yang terlihat di ujung dermaga Marina Ancol pada Minggu (3/2/2019) pagi.
Saling bersusulan, warga keturunan Tionghoa menuju batas akhir dermaga penyeberangan menuju Pulau Seribu itu.
Mereka terlihat menebar kelopak bunga mawar ataupun beberapa tangkai bunga mawar ke arah laut.
Sesekali, mereka pun memejamkan mata dan mengepalkan kedua tangan di depan dada berdoa.
Sedikit berbeda, sebuah keluarga yang turut melakukan momen yang sering disebut sebahai larung leluhur atau ceng beng itu terlihat membakar beberapa batang dupa.
Dupa tersebut pun ditempatkan di sebuah lubang bekas besi batang pegangan dermaga yang rusak.
Andrew (46) warga Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara menyebut kunjungannya jelang Imlek adalah ziarah.
Layaknya ziarah kubur, keluarga diungkapkannya berdoa dan berharap keselamatan, doa kemudian diakhiri dengan menabur bunga ke arah laut.
Ceng Beng sendiri dipaparkannya serupa dengan ziarah kubur, karena sebelumnya pihak keluarga menebar abu jenazah orangtua, kerabat ataupun anak yang telah dikremasi sebelumnya.
Tepian pantai atau dermaga yang menjadi lokasi menebar abu jenazah ditandai sebagai lokasi makam.
"Hari minggu ini kan toko tutup, jadi waktunya pas untuk ziarah. Ibarat makam saja, di sini makam orangtua saya, kakek-nenek saya, terus sampai leluhur. Cuma (makam) nggak kelihatan saja," ungkap Andrew tersenyum.
Namun sayang, tradisi ceng beng diungkapkannya kini mulai dilupakan generasi muda.