Imlek, Perusahaan Ritel Berharap Ada Peningkatan Penjualan
Momentum Imlek diharapkan oleh pelaku ritel dapat meningkatkan penjualan meskipun tidak sebanyak Lebaran dan Natal.
Pelaku usaha ritel berharap penjualan meningkat di saat Imlek meskipun tidak sebanyak momen Lebaran dan Natal
WARTA KOTA, PALMERAH--- Imlek diharapkan dapat mengangkat penjualan bagi pelaku ritel.
Tahun Baru China ini juga menjadi momen menaikkan omzet selain Lebaran dan Natal.
Scesilia Febiana, Head of Marketing Communications PT Metropolitan Retailmart, mengatakan, momentum Imlek akan meningkat signifikan.
Hal ini karena perusahaaan juga akan mengikuti midnight sale yang akan akan berlangsung.
"Ada beberapa gerai yang ikutan, Metro Puri Indah Mall hari Sabtu (2/2/2019) dan Metro Park Solo pada Senin (4/2/2019)," kata Scesilia Febiana, Jumat (1/2/2019).
• Bandeng Jumbo Seberat 12 Kilogram Dipatok Rp 720.000 di Rawa Belong Jakarta Barat
Scesilia Febiana mengatakan, selain momentum Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, penjualan perusahaan juga mengalami peningkatan saat Imlek.
Yang jelas, tahun ini ia berharap bisa mencapai peningkatan penjualan, sayang dirinya belum merinci target pertumbuhan.
"Target belum bisa saya infokan, yang pasti harapannya secara traffic dan sales pasti kami ekspektasi bisa meningkat," lanjutnya.
Handaka Santosa, Managing Director Sogo Department Store, mengatakan, perusahaan sudah bersiap menyambut Imlek.
• Kelenteng Satu-satunya di Kota Bekasi Ini Bakal Rayakan Tahun Baru Imlek Secara Sederhana
Selain dari sisi desain, manajemen juga menerapkan banyak strategi promosi untuk bisa menjaring pelanggan.
Handaka Santosa mengatakan, dari 18 gerai Sogo Department Store sebagian akan mengikuti midnight sale, namun hal tersebut juga mengikuti kebijakan pengelola tersebut.
Sampai dengan akhir bulan lalu, perusahaan menyampaikan sudah tumbuh lebih dari 17 persen.
"Kalau saya perkirakan sampai nanti Imlek tumbuh sekitar 20 persenan tetapi biasanya memang setelah jualan tinggi pasti ada koreksi. Kami tidak bicara akan tumbuh sekian-sekian, saya targetnya tahun ini tumbuh 15 persen," kata Handaka.
PT Central Retail Indonesia, pemilik gerai Central Departement Store, sudah memulai strategi promosi sejak 21 Januari 2019 hingga 10 Februari 2019.
Kendati tidak merinci target penjualan, manajemen berharap strategi tersebut bisa meningkatkan penjualan.
• Ancol Rayakan Keberagaman Budaya Indonesia Di Ancol Imlek Festival 2019
Dimas Wisnu Wardana, Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia, mengatakan, perusahaan memberikan potongan harga 50 persen store wide untuk brand tertentu.
Selain itu, perusahaan juga menggandeng BCA dan MasterCard Credit Card dengan pembelajaan minimum.
"Central Department Store merayakan Chinesse New Year dengan menggelar program belanja potongan harga hingga 50 persen di seluruh department, hadiah langsung melalui wheel of fortune serta dua kali Central The1Card selama program berlangsung," ujarnya.
Roy N Mandey, Ketua Umum Asoasiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo, mengatakan, momentum Imlek menjadi katalis penjualan yang cukup baik.
Hanya saja, efek dari Imlek tidak akan memiliki efek sebesar Lebaran dan Natal.
"Sebenarnya Tahun Baru Cina itu pertumbuhan rata-rata 5 persen hingga 10 persen secara month to month, itu berarti banyak orang beli pakaian dan lainnya. Lebaran masih yang terbesar dengan pertumbuhan 20 persen tetapi Imlek mungkin 5 persen hingga 10 persen saja pertumbuhannnya," ujarnya.
• Ini yang Disiapkan Rocky Gerung Saat Klarifikasi Kitab Suci Adalah Fiksi
Kontan.co.id/Andy Dwijayanto
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Peritel berharap ada pertumbuhan penjualan saat perayaan imlek