Cuaca Ekstrem

Cuaca Ekstrem, Ketika AS Dingin Membeku, Australia Justru Panas Menyengat

KETIKA Amerika Serikat dilanda fenomena dingin membeku Polar Vortex, maka hal sebaliknya terjadi di Australia.

AFP/Saeed Khan via Kompas.com
SEORANG pria mendinginkan diri di depan kipas angin yang menyemburkan air untuk sedikit mengurangi rasa panas di luar stadion yang menggelar turnamen Australia Terbuka pada Januari lalu. Badan Meteorologi Australia mencatat, bulan lalu menjadi Januari terpanas sejak 1910. 

Northern Territory atau Australia Utara mencatat Januari terpanas dan curah hujan di bawah rata-rata. Queensland juga mengalami situasi yang sama tetapu dengan hujan lebat di sejumlah wilayah.

Kota Brisbane tercatat sangat panas dengan curah hujan sangat rendah sekitar 20 persen dari rata-rata Januari.

Di Negara Bagian Tasmania juga tercatat rekor Januari terpanas dan paling kering. Hal yang sama terjadi di kota Hobart.

Tak terjadi El Nino

Pada musim panas kali ini sebenarnya tak terjadi fenomena El Nino. Namun, suhu udara tetap meningkat.

Ahli cuaca BOM Andrew Watkins menjelaskan, ada beberapa faktor yang berperan dalam hal ini.

"Kita melihat kondisi gelombang panas mempengaruhi sebagian besar wilayah sepanjang bulan lalu, dengan rekor untuk durasi dan cuaca ekstrem harian," papar Watkins.

"Kontributor utama suhu panas ini yaitu sistem tekanan tinggi berkelanjutan di Laut Tasman, menghalangi masuknya cuaca dan udara dingin ke bagian selatan negara ini," katanya.

"Tren pemanasan yang mengakibat suhu Australia meningkat lebih dari satu derajat dalam 100 tahun terakhir juga turut berkontribusi," tambahnya.

Sejauh ini belum diperoleh laporan mengenai dampak suhu panas ini terhadap penduduk setempat.

Menurut perkiraan, tiga bulan ke depan suhu udara kemungkinan akan lebih panas dari rata-rata di sebagian besar wilayah Australia. (BBC Australia)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved