Terbongkar BNI Disuruh Membiayai Kunjungan Jokowi ke Desa

Biaya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata harus ditanggung oleh industri perbankan.

Tribunnews
Muhammad Said Didu (berkemeja hijau) 

Biaya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata harus ditanggung oleh industri perbankan.

Hal itu di antaranya terungkap berdasarkan bocoran surat yang diungkap mantan Stafsus Menteri BUMN 2014-2016, Muhammad Said Didu melalui akun pribadinya di Twitter.

Tindakan itu dianggap tidak sepatutnya dilakukan.

Berikut kicauannya:

Lihat surat ini, Kementerian desa pun "meminta" BUMN @BNI menanggung kunjungan Presiden yg sepertinya kegiatan tsb bukan acara @BNI.

Dana BUMN tdk boleh digunakan utk hal2 seperti ini.

Ayo mari kita awasi "sponsor" BUMN yg melanggar aturan

Saat Debat Prabowo Dinilai Riang Gembira dan Santai Sedang Jokowi Dinilai Emosional

Kenapa Surat Ahok Tidak Sebut Dukung Jokowi-Amin di Pilpres 2019, Ini Penjelasan Adik Kandung

Hal yang hampir mirip, sebenarnya, diceritakan Muhammad Said Didu, pernah terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi dicegah, sehingga tidak dilakukan.

Saat Pak Presiden @SBYudhoyono dapat penghargaan internasional bbrp BUMN ingin buat iklan ucapan selamat, tapi kita larang krn uang BUMN hanya blh digunakan utk kegiatan BUMN tdk boleh utk kekuasaan dan biayai pemerintah.

Bahkan perjalanan dinas staf Kem BUMN pun tdk boleh dr BUMN.

Karena itu, saat terungkap ada permintaan dari Kementerian Desa agar BNI membiayai kunjungan Presiden Jokowi berikut rombongannya ke sejumlah lokasi, hal itu ditentang oleh Muhammad Said Didu.

Kalangan netizen juga mendukung langkah yang dilakukan Muhammad Said Didu untuk membongkar kasus ini.

•Klarifikasi BNI: BNI bersama Kemendes Dukung Pengembangan BUMDes di Garut

Sesuai dengan pantauan, Jokowi memang melakukan kegiatan di sejumlah desa, Sabtu (19/1/2019).

Sejumlah hestek dengan nama Jokowi pun diungkapkan kalangan pendukungnya.

Surat yang bocor itu kemudian menjadi sorotan berbagai kalangan publik.

Prabowo Bilang Jateng Lebih Besar dari Malaysia, Ini Klarifikasi Kubu Prabowo-Sandiaga

Prabowo Sebut Jawa Tengah Lebih Luas Ketimbang Malaysia, Juru Bicara Bilang Itu Cuma Majas

Bocoran surat permintaan agar BUMN BNI membiayai perjalanan presiden yang juga calon presiden ke desa-desa.
Bocoran surat permintaan agar BUMN BNI membiayai perjalanan presiden yang juga calon presiden ke desa-desa. (Warta Kota/Istimewa)

BNI Kerjasama dengan Kemendes

Corporate Secretary BNI Kiryanto menjelaskan, terkait kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Kemendesa) dengan BNI memang selama ini ditujukan untuk keperluan pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat Desa.

Kemendesa bekerja sama dengan BNI bertujuan untuk mendorong Pembentukan dan pengembangan BUMDES di seluruh Indonesia sehingga seluruh program yang masuk ke desa benar-benar didukung oleh kelembagaan ekonomi yang kuat di desa seperti BUMDES.

Bentuk-bentuk program yang dilakukan meliputi Pelatihan pengelola BUMDES dan menjadi BUMDES sebagai Agen46 dimana BNI bisa memanfaatkan BUMDES sebagai agen tanpa harus membuka cabang atau unit baru yang membutuhkan biaya tinggi tetapi cukup dengan bermitra degan BUMDES saja. Selain itu BNI juga memberikan KUR kepada mitra usaha BUMDES yang ada di desa-desa.

BNI bersama Kemendes Dukung Pengembangan BUMDes di Garut

Dalam pelaksanaan kegiatan program kerjasama pengembangan BUMDES, di beberapa kesempatan BNI memberikan dukungan pembiayaan pelatihan.

Dukungan tersebut semata merupakan dukungan kepada mitra kerja BNI dalam konteks kerjasama yg bersifat bisnis antar lembaga, sebagaimana BNI melakukan dengan lembaga-lembaga lainnya.

Terdapat beberapa program lain yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di Garut, yang dilakukan oleh BNI bekerjasama dengan beberapa Instansi seperti program Kewirausahaan Petani, Program Mekaar Naik Kelas , Kegiatan Mengawal Musim Tanam Okmar 2018/2019 , serta Kegiatan Serap Gabah telah dilakukan di banyak titik di wilayah Indonesia dan telah dilaksanakan dan dimulai sejak beberapa tahun lalu.

Demikian rilis BNI berkaitan dengan program Pengembangan BUMDes di Garut, Jawa Barat, pada Jumat lalu (19/1/2019).

Jokowi Ikut Cukur Massal di Garut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti acara cukur massal di Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). Jokowi cukur rambut bersama puluhan warga garut lainnya.

Jokowi tiba di lokasi acara cukur massal di Situ Bagendit, di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, pukul 09.10 WIB. Jokowi langsung menyapa tukang cukur langganannya, Herman.

Herman sudah menjadi tukang cukur langganan Jokowi di Jakarta sejak 2013. Namun, ia asli kelahiran Garut.

"Herman dari kapan di sini?" sapa Jokowi. 

Membaca Gestur Tubuh Pasangan Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Debat

Jokowi lalu langsung duduk di tempat yang sudah disediakan. Ia sempat mengajak para pejabat yang ikut dengannya untuk ikut cukur bersama, termasuk Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, yang kepalanya plontos.

"Pak Teten?" goda Jokowi.

Teten dan para pejabat yang hadir pun tertawa. Setelah itu, rambut Jokowi langsung dipangkas oleh Herman. Herman mencukur rambut Jokowi selama sekitar 15 menit.

Usai cukur, rambut Jokowi tampak tak banyak berubah. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap tampil dengan gaya belah pinggirnya, hanya rambutnya kini lebih pendek sedikit.

"Ini gaya mohawk," seloroh Jokowi.

Tak hanya Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono juga ikut memangkas rambutnya dalam acara cukur massal ini.

Sementara itu, Teten yang kepalanya sudah plontos hanya meminta dipijat punggung dan kepalanya.

Adapun Ibu Negara Iriana dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita hanya menyaksikan rambut Jokowi dan puluhan orang lainnya dipangkas dalam acara cukur massal itu.

Perumahan

Jokowi mengatakan, pangkas rambut ini adalah keahlian yang banyak dimiliki oleh warga Garut. Bahkan para tukang cukur memiliki komunitas sendiri, yakni Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPGR).

Menurut Jokowi, pemerintah akan membangun perumahan bagi para tukang cukur di Garut yang jumlahnya cukup besar.

"Yang paling penting dari acara ini, pemerintah akan membangun perumahan untuk tukang cukur di Garut," kata Kepala Negara.

Jokowi dan Iriana Kompak Saat Kunker

DENGAN celana jins biru, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Garut, Jawa Barat dalam rangka kunjungan kerja.

Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 07.30 WIB.

Setibanya di Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung, pada pukul 08.00 WIB, Presiden dan Ibu Iriana langsung menuju Stasiun Bandung.

Keduanya kompak dengan kemeja putih yang tidak dimasukkan ke dalam celana.

Pak presiden bercelana blue jeans, sementara ibu negara menggunakan celana hitam, dengan bagian kaki digulung sebetis, tak kalah dengan kaum milenial.

Seperti biasa Jokowi gemar menggunakan sneaker saat melakukan kunjungan kerja. Kali ini ia memakai sepatu jenis running Nah Project Yoga FlexKnit v2.0 berwarna hitan dan bersol putih.

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat tiba Stasiun Bandung, Jumat (18/1) pagi.
Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat tiba Stasiun Bandung, Jumat (18/1) pagi. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Iriana Jokowi juga mengenakan sneakers berwarna hitam dan bersol karet warna putih. Keduanya tampil kasual mengawali kunjungan kerja ini.

Dalam siaran pers dari Biro Pers dan Sekretariat Kepresidenan yang diterima Warta Kota, Pukul 08.50 WIB, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Garut dengan menggunakan Kereta Api.

Stasiun Cibatu yang berada di Kecamatan Cibatu menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Presiden. Di sini juga, Presiden meninjau panel reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut.

Usai peninjauan, Presiden beserta rombongan akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Besar Cibatu.

Setelahnya, Presiden dan Ibu Iriana akan melanjutkan perjalanan menuju Alun-alun Cibatu, untuk meninjau pelaksanaan program Mekaar binaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Selain itu, Presiden dan Ibu Iriana juga akan melihat langsung pelaksanaan penyambungan listrik PLN ke sejumlah rumah warga yang ada di Dusun I Kampung Pasar Kolot, Kabupaten Garut.

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat tiba Stasiun Bandung, Jumat (18/1) pagi.
Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat tiba Stasiun Bandung, Jumat (18/1) pagi. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Petang hari nanti, Presiden dan Ibu Iriana akan berkunjung dan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut yang ada di Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Presiden dan Ibu Iriana juga akan meninjau proyek pembangunan rumah susun yang ada di pondok pesantren tersebut.

Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan akan bermalam di Kabupaten Garut untuk melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Barat adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved