Karyawan Kurang Tidur, Ini Kebijakan Unik Perusahaan di Jepang, Boleh Tidur hingga Dapat Insentif

Jepang menjadi negara yang warganya, terutama karyawan, memiliki durasi tidur yang kurang. Lalu apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan di sana?

Shutterstock.com
ILUSTRASI Karyawan tidur di kantor 

Selain itu, Nextbeat juga meminta karyawan pulang pukul 21.00 dan tidak melakukan kerja lembur yang berlebihan. Ini untuk menghindari insiden "karoshi" atau kematian karena terlalu banyak bekerja.

Uang insentif

Sementara, ada perusahaan yang menawarkan uang insentif agar karyawannya tidak bekerja lembur dan tidur tak terlalu malam.

Perusahaan lain, wedding planner bernama Crazy, memberikan apresiasi kepada karyawannya yang tidur minimal 6 jam dengan memberikannya angka yang dapat ditukar dengan makanan.

Crazy bahkan memiliki aplikasi untuk memantau jam tidur karyawannya. Dengan demikian, mereka dapat uang tambahan hingga 64.000 yen atau sekitar Rp 8,3 juta per tahun jika tidurnya cukup.

Tak hanya swasta, Pemerintah Jepang pun ikut bersikap. Kementerian Kesehatan merekomendasikan kepada karyawan untuk tidur setidaknya 30 menit menjelang sore. (Retia Kartika Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Karyawan Kurang Tidur Jadi Masalah, Perusahaan di Jepang Beri Kebijakan Unik"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved