Pemkot Jakarta Utara Bakal Sulap Danau Sunter Sisi Timur Jadi Taman Interaktif dan Pembibitan
Penataan kawasan Danau Sunter akan kembali dilanjutkan, terutama di bagian sisi timur Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTA KOTA, TANJUNG PRIOK --- Penataan kawasan Danau Sunter akan kembali dilanjutkan, terutama di bagian sisi timur Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penataan tersebut akan mengubah kawasan Danau Sunter menjadi tempat pembibitan tanaman atau taman interaktif.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, rencana penataan kawasan sisi timur menjadi tempat pembibitan tanaman atau taman interaktif sudah termasuk dalam satu paket desain Danau Sunter.
• Tahun 2019 HBKB di Danau Sunter Dilanjutkan Karena Dinilai Berdampak Positif Bagi Kualitis Udara
“Ada satu paket desain di kawasan Danau Sunter ini. Salah satunya di sisi timur yang kita harus petakan beberapa lokasi. Kita jadikan atau prioritas untuk pembenahan,” kata Ali Maulana, di Danau Sunter, Rabu (9/1/2019).
Ali Maulana mengatakan, Pemkot Jakarta Utara berencana menjadikan kawasan itu sebagai lahan hijau.
Misalnya, Danau Sunter menjadi tempat pembibitan tanaman atau taman interaktif, serta pembangunan sarana pendukung berupa lahan parkir.
“Satu desain itu tadi termasuk penataan yang kemungkinan nanti tetap diupayakan hijau. Bisa menjadi lokasi pembibitan atau taman interaktif atau mungkin jadi sebagai sarana parkir,” ucapnya.
• Danau Sunter Berbusa, Anies Baswedan Kecewa Masih Ada Warga Buang Limbah ke Kali
Menurut Ali Maulana, aset Pemprov DKI Jakarta seluas 5.592 meter persegi itu hingga saat ini memang belum dikerjasamakan oleh pihak manapun.
Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Utara memutuskan untuk memanfaatkannya.
“Dengan tujuan tentunya merealisasikan kawasan Danau Sunter sebagai destinasi wisata baru di Jakarta Utara,” katanya.
Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun dikabarkan telah menganggarkan penataan kawasan pada tahun 2019.
Seperti Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang akan membuat tanggul berkonsep natural dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian yang akan menganggarkan pembibitan tanaman.
“Tahun ini kita akan mulai, tetapi kita lihat dukungan anggaran beberapa UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah--Red) nanti sesuai dengan program ini masing-masing, sehingga menjadi satu kesatuan yang bisa dilaksanakan,” tutur Ali Maulana.