Tsunami Pantai Anyer

Ibunda Sebut Dylan Sahara Meninggal Sejajar dengan Panggung

Saat sampai di ruang jenazah, ia melihat langsung bahwa jenazah wanita tersebut adalah Dylan Sahara.

Penulis: Arie Puji Waluyo |
Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Suasana bagian belakang dan samping kamar mayat yang digunakan untuk menampung korban Tsunami Selat Sunda di kamar jenazah RSUD Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018) malam. 

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Saat kejadian, grup band Seventeen sedang mengisi acara gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.

Air pasang atau tsunami tersebut menghantam sebuah panggung pertunjukan, dimana saat itu Seventeen sedang beraksi didepan ratusan pegawai PLN.

Air pasang dari laut itu langsung menghancurkan panggung Seventeen. Seketika, semua orang yang berada didepan panggung berhamburan.

Dari personil Seventeen, hanya Ifan sang vokalis yang selamat. Herman Sikumbang (Gitaris), Andi (drummer), Bani (Bassis) menjadi korban dan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, termasuk road manajer mereka, Oky Wijaya dan Ujang sebagai crew Seventeen juga meninggal.

Ketiga personil Seventeen pun ditemukan dalam waktu berbeda-beda. Tetapi, Herman, Bani, Oky, dan Ujang sudah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing dan dimakamkan.

Tidak hanya kehilangan keluarga bermusiknya, Ifan juga kehilangan istri tercinta, Dylan Sahara yang meninggal dunia dan menjadi korban atas tsunami atau air pasang Selat Sunda. (ARI)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved