Toko Obat Tak Berizin Nekat Jualan di Pasar Klender Terkena Razia Pangan dan Obat
Toko obat tak berizin nekat berjualan di Pasar Klender dan terkena razia petugas gabungan dari Pemkot Jakarta Timur.
Penulis: Joko Supriyanto |
SEJUMLAH petugas gabungan Satpol PP, Sudin Kesehatan, dan Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur mengelar sidak pangan di Pasar SS Klender, Jakarta Timur.
Petugas yang tiba pun langsung mengambil sample makanan dari sejumlah pedagang yang berada di dalam pasar.
Tak hanya pedagang yang ada di dalam pasar, petugas juga mengambil sample makanan yang dijual oleh para pedagang diluar pasar.
Salah seorang pedagang soto mie, Yuni mengaku sempat kaget daganganya di datangi petugas, untuk meminta sample makanan yang ia jual.
Pasalnya biasanya razia dilakukan didalam pasar.
"Ya kaget, tadi ada petugas minta sample katanya buat di uji. Ya saya sih ngak masalah orang ini juga bahan bahannya dijamin bagus, ngak ada pengawetnya, cuma kaget doang biasanya kan di dalem bukan di luar," kata Yuni, Selasa (4/12/2018).
Meski begitu dirinya mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. Justru ia mengaku bahwa razia yang dilakukan petugas sangat bagus untuk mencegah makanan yang mengandung bahan berbahaya.
"Bagus malahan menurut saya, jadi biar ngak ada makanan yang mengandung formalin atau borak. Apalagi sekarang udah natal dan tahun baru," ujarnya.
Tak berizin
Tak hanya pedagang di luar gedung pasar, petugas melanjutkan pengambilan sample makanan di sejumlah pedagang yang berada di dalam.
Satu persatu sample makanan langsung diambil oleh petugas.
Selain pedagang makanan, petugas juga merazia pedagang kosmetik maupun toko obat.
Saat proses sidak berlangsung ditemukan adanya toko obat yang menjual obat tanpa izin.
Obat yang dijual berlogo K warna merah yang penjualannya harus dilengkapi izin dari apoteker.
Namun pihak pejual tidak dapat menunjukan kelengkapan izin tersebut dan berdalih bahwa obat tersebut didapat di Pasar Rawa Bening.
"Saya ngak tahu pak. Itu memang kita ambil di Pasar Rawa Bening," kata salah satu pedagang.