Deretan Fakta Gudeg yang Perlu Diketahui sebagai Santapan Pengobat Rindu
Gudeg alias sayur nangka diberi areh (kuah santan kental) pun sudah nikmat disantap.
3. Gudeg Disantap Kapan Saja
Jangan bingung jika ke Yogyakarta gudeg akan dijual sebagai sarapan, makan siang, makan malam, bahkan disantap saat subuh.
Sebab, menurut Murdijati, orang jawa punya filosofi menikmati sesuatu paling bsia dilakukan malam hari.
Disebut Mat Matan.
Umumnya penyantap gudeg di malam hari adalah kaum laki-laki, selesai bekerja sampai sore lanats mengobrol sambil bersantap.
Pagi hari, biasanya gudeg dijual dengan bubur bukan nasi, sehingga bisa disantap untuk sarapan anak-anak.
4. Gudeg Perpanjang Usia
Lewat penelitian ditemukan bahwa gudeg memiliki kandungan serat baik yang larut maupun yang tidak larut dalam jumlah tinggi.
Kandungan serat gudeg banyak terdapat di nangka, rebung, atau manggar.
Berkhasiat mengikat racun dan memperbesar volume feses.
Berkat gudeg pula, orang Yogyakarta disebutkan Murdijati jarang terkena kanker usus besar.

Gudeg juga memperkuat tulang karena kaya kalsium dan fosfor untuk menambah energi.
Angka harapan hidup rata-rata orang Indonesia 67 tahun, di Yogyakarta mencapai 77,7 tahun.
Salah satu penyebabnya adalah konsumsi gudeg yang tinggi.
5. Jalan Wilijan Tumpuan Kota Gudeg
Pada 1970-1980an, saat Yogyakarta digalakkan sebagai kawasan pariwisata, Jalan Wilijan dijadikan sebagai sentra gudeg. Di jalan ini berderet penjual gudeg dengan masakan serupa tetapi rasa berbeda. Kata Murdijati, setiap penjual punya pangsa pasar sendiri sehingga tidak takut akan kehilangan konsumen ketika digabungkan bersama di satu kawasan. (Silvita Agmasari)