Hari Batik Nasional

Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles pun Kesengsem Batik Nusantara

Penulis buku History of Java itu mengirimkan batik ke Inggris sebagai contoh bagi industri katun cetak di negaranya.

Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat peluncuran Kampung Batik Kembang Mayang di Kelurahan Larangan Selatan Kota Tangerang, Sabtu (15/9/2018). 

Perintang warna

Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, membatik dalam peluncuran Kampung Batik Kembang Mayang di Kelurahan Larangan Selatan Kota Tangerang, Sabtu (15/9/2018).
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, sedang membatik menggunakan canting dan malam di atas selembar kain saat  peluncuran Kampung Batik Kembang Mayang di Kelurahan Larangan Selatan Kota Tangerang, Sabtu (15/9/2018). (Warta Kota/Zaki Ari Setiawan)

Batik merupakan istilah dalam proses pembuatan selembar kain bermotif yang ragam hiasnya dibuat menggunakan malam atau lilin sebagai perintang warna.

Selembar kain yang ditutup lilin tidak akan dapat menyerap warna pada saat pencelupan pewarnaan kain.

Untuk membubuhkan malam pada selembar kain, perajin batik menggunakan canting yakni alat untuk merintang malam di atas kain. Penggunakan canting ini seperti menulis di atas kain, sehingga disebut batik tulis.

Namun, untuk membuat batik menggunakan canting membutuhkan waktu lebih lama dan detail, sehingga pada perkembangannya dan kebutuhan industri batik dibuat lempengan logam untuk mencetak malam di atas kain.

Batik yang memakai alat cap malam tersebut lebih dikenal dengan sebutan batik cap yang mulai populer pada abad ke-19.

Namun, hasil kain batik dari batip cap tidak sehalus batik tulis, meski pembuatan batik cap lebih cepat.

Pemakaian perintang warna pada selembar kain untuk membuat motif sudah dikenal sejak seribu abad lalu.

Bukan hanya Indonesia yang mengenal perintang warna, melainkan berbagai belahan dunia juga mengenal perintang warna dalam pembuatan motif kainnya seperti Mesir, China, dan India, negara-negara di Timur Tengah, dan Afrika.

Kapan mulai pembuatan batik di Indonesia masih buram. Meski begitu, Robyn Mazwell dalam buku Textiles of Southeast Asia: Tradition, Trade, and Transformation, menyebutkan bahwa batik berkembang di Jawa pada abad ke-17.

Ciri warna berbeda

Setiap daerah memiliki ciri warna dan motif sendiri dalam pembuatan batiknya.

GP Rauffaer yang merupakan ilmuwan Belanda pernah meneliti batik pada awal abda ke-20. Dia meneliti batik-batik di keraton Jawa.

Batik-batik didominasi warna cokelat yang dibuat dari tanaman soga tinggi, soga tengerang. Selain itu, batik juga dibuat dari warna indigo, hitam, dan putih.

Batik di pesisir Jawa berbeda dengan batik di Solo dan Yogyakarta. Batik di pesisir Jawa berlatar putih dan diimbuhi beraneka warna.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved