Tragis, Harimau Sumatera Mati dalam Keadaan Bunting gara-gara Terjerat
Suharyono mengaku sangat sedih melihat kematian induk harimau sumatera ini.
"Setelah dilakukan Nekropsi, tim dokter hewan BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari ditemukan sepasang anak. Anak yang jantan beratnya 6,5 ons dan anak betina beratnya 6 ons. Kedua anaknya juga sudah mati," terang Suharyono.
Dia mengatakan, induk harimau ini berusia 3-4 tahun, panjang badan 227 centimeter, tinggi badan 76 centimeter dan berat badan sekitar 80 kilogram.
Bangkai induk harimau dan dua anaknya dikuburkan di kawasan kantor BBKSDA Riau dengan ditutup beton.
Suharyono mengaku sangat sedih melihat kematian induk harimau sumatera ini. Padahal harimau betina akan melahirkan anak-anak selanjutnya.
"Saya begitu sedih dan kecewa. Otomatis populasinya berkurang," ungkap Suharyono. Lanjutkan membaca artikel di bawah
Lebih lanjut, Suharyono menjelaskan, harimau sumatera yang mati akibat jerat ini berada di lanskap SM Rimbang Baling Kuansing yang berbatasan dengan SM Air Putih, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. "Memang di Rimbang Baling ada lanskap atau habitat harimau. Jumlahnya tak bisa saya sampaikan, karena bisa menjadi ancaman. Namun lokasi matinya harimau ini ditemukan di luar kawasan SM Rimbang Baling," jelas Suharyono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Harimau Sumatera Bunting Mati Tergantung Tali Jerat",
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Editor : Farid Assifa