Fesyen
Warna-warni Saling Tabrak Ala Sebastian Gunawan-Cristina Panarese yang Feminin dan Glamor
Sebastian Gunawan-Cristina Panarese memadupadankan oranye-kemerahan, kuning kenari-biru muda, hijau pupus-oranye, hijau-putih.
Busana atasan putih yang terinspirasi dari model kemeja lurus diberi aksen lengan menggelembung berkerut terlihat menawan.
Atasan itu dipadu outer hijau pupus berpotongan jubah panjang tanpa lengan dibiarkan terbuka dan terbelah di bagian depan.
Paduan dua busana tersebut diberi aksesori ungu di leher yang panjang dan melayang.
Warna-warna itu saling bertabrakan, tapi tetap terkesan menarik dan harmonis.
Tabrak warna juga diterapkan pada gaun coctail rok span biru panjang dengan belahan di tengah depan.
Baca: Ketika Bidikan Lensa Merekam Keindahan Alam dan Fesyen Indonesia
Bawahan dipadu atasan hijau pupus yang di bagian dada diberi aksen berlipit dan membuka ke atas seakan kelopak bunga.
Untuk menampilkan siluet pinggang, diberi aksen ikat pinggang raksasa bernuansa keemasan yang di atasnya diikat dengan pita merah.
Beragam warna dan busana itu menampilkan gairah dan semangat yang tak terbendung seperti perasaan dua perancang busana Sebastian Gunawan-Cristina Panarese yang merancang busana-busana tersebut.

Keduanya menampilkan warna-warna saling kontras dalam peragaan busana bertajuk Cromia di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jumat (21/9/2018).
Tengok saja paduan warna yang digunakan pasangan desainer tersebut seperti nude-ungu, kuning-biru-putih, merah-biru-nude, hijau-merah-biru-emas, merah-hitam=putih-biru, bahkan hitam-biru-cokelat.
Baca: Busana Musim Semi untuk Anak Muda Karya Desainer Sebastian Gunawan dan Cristina Panaresa
Warna-warna yang menonjol dalam koleksi Cromia pun dipresentasikan secara masif dalam paduan palet warna komplementer.
Misalnya, memadupadankan oranye-kemerahan, kuning kenari-biru muda, hijau pupus-oranye, hijau-putih.
Dalam satu busana, Cromia tidak menggunakan lebih dari empat rona.
Selain itu, Sebastian-Cristina memakai satu warna solid seperti merah, hitam, biru, ungu, tosca, hijau, nude, dan putih.
Bertabur warna dalam peragaan busana tersebut menampilkan busana-busana tren 2019 berlabel Sebastian Gunawan Couture.
Gaya busananya tetap mencirikan gaya rancangan busana Sebastian-Cristina untuk keindahan perempuan yang feminin, elegan, modern, dan glamour.
Baca: Cincin Kawin Karya Sebastian Gunawan -Frank & co Tampilkan Keunikan Pasangan
Pemberontakan warna
Adalah pelukis Perancis era Post-Impressionis, Henri Matisse (1869-1954) yang menginspirasikan warna-warna Cromia dalam rancangan busana Sebastian-Cristina.
Henri yang memimpin Fauvisme, pemberontakan atas kelaziman warna, memberi warna lukisannya sesuai emosinya.
Dia memulas pohon berwarna merah, tanah ungu, dan figur orang menjadi biru untuk menggambarkan perasaannya.
Begitu juga dengan Sebastian-Cristina yang menggunakan element warna sebagai unsur utama dalam setiap rancangan Cromia untuk menghadirkan gaya busana 2019.

"Keberanian Matisse untuk menabrakkan warna dalam karyanya, serta bentuk dua dimensi yang kuat dan berpola, menginspirasi kami untuk menginterpretasikannya dalam busana penuh nuansa," kata Sebastian Gunawan.
"Selain bentuk, kami juga mengeksplorasi warna-warna berseberangan yang menggelitik mata, tidak harmonis, sekaligus liar, namun terlihat indah secara hakiki," kata Cristina Panarese menimpali Sebastian Gunawan.
Untuk menamilkan kesan feminin, Sebastian-Cristina menampilkan bentuk bunga-bunga, baik dalam bentuk dua dimensi digital printing di atas kain.
Baca: Badut Harlequin Inspirasi Koleksi Terbaru Sebastian Gunawan
Motif bunga juga ditampilkan dalam tiga dimensi yakni tulle yang tipis dan menerawang dibentuk bunga-bunga.
Bunga-bunga tulle itu memberi aksen di bagian dada dan bawah gaun. Lembaran-lembaran tulle pun dibentuk berlipit-lipit dan bertumpuk.
Parada warna hadir dalam bahan-bahan tulle, tafetta, tweed,
Parade warna juga hadir dalam berbagai bahan seperti tulle yang tipis, tafetta, tweed, hingga kain tebal seperti matelassse, mikado, jaquard .

Media kain itu tersaji dalam keragaman desaian, rok dan lengan yang mengembang, kain yang bertumpuk, berlipit, dan berlipat.
Dari deretan busana yang ditampilkan itu ada satu aksen yang sama yakni ikat pinggang besar yang melingkar di atas gaun, atau paduan atasan dan bawahan.
Ikat pinggang raksasa itu diberi warna yang berbeda dan lebih mencolok ketimbang warna busananya.
Nah, jika Anda ingin tampil lebih feminin dan glamor, busana rancangan Sebastian Gunawan-Cristina Panarese ini jawabannya.
Silakan bergaya!