Pilpres 2019
Prabowo Pilih Bahas Pelemahan Rupiah dan Bilang Tim Sukses soal Teknis
ertemuan pimpinan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga pada Jumat khusus menyoroti persoalan pelemahan rupiah
BAKAL calon presiden, Prabowo Subianto, menilai tim sukses pemenangan di Pemilu Presiden 2019 adalah hal teknis namun masalah ekonomi --khususnya pelemahan rupiah-- merupakan persoalan bangsa sehingga harus diutamakan.
Hal itu dikatakan Prabowo terkait belum diumumkannya komposisi tim sukses Prabowo-Sandiaga namun lebih mengutamakan pernyataan sikap terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Masalah ekonomi adalah persoalan bangsa, ini masalah fundamental bangsa yang muncul di mana-mana. Bagaimana kita harus hati-hati terhadap rupiah dan bertanggung jawab, dan kami tidak mau bicara tanpa perhitungan," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (7/9).
Dia mengakui pertemuan pimpinan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga pada Jumat khusus menyoroti persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar, atas permintaan berbagai kalangan untuk merespon persoalan tersebut.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga membahas pelemahan rupiah secara rasional berdasarkan data dan fakta yang dihadapi masyarakat dan terkait Timses bisa diselesaikan sambil berjalan.
"Tanggal 20 September kami harus menyampaikan kepada KPU terkait Timses, saat ini baru 7 September sehingga masih ada waktu 13 hari. Kami terus finalisasi untuk dilengkapi dan pada saatnya yang tepat akan diumumkan," ujarnya.
Dia mengatakan masalah timses tidak ada masalah prinsip diantara semua parpol koalisi dan berjalan secara alamiah serta akan disampaikan pada waktunya.
Menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga tidak akan mengambil langkah "impor pemain" dalam komposisi tim sukses sehingga hanya mengandalkan "paket hemat" dalam komposisinya.
Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno, mengatakan, berdasarkan kunjungannya di berbagai daerah, masyarakat tidak pernah menanyakan komposisi tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Masyarakat selalu menanyakan masalah ekonomi seperti harga kebutuhan bahan pokok yang naik dan lapangan kerja yang sulit. Rakyat tidak pernah menanyakan terkait Tim Sukses," katanya.
Dia mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga tidak mau terdiskoneksi dengan keinginan rakyat yang selalu menyampaikan aspirasi dan keluhannya terkait kondisi ekonomi yang masih sulit.
Menurut dia, kondisi ekonomi saat ini sangat sulit, misalnya di pedagang tempe yang mengecilkan ukuran tempe dan diibaratkan setipis kartu debit di Anjungan Tunai Mandiri.
"Saya bertemu ibu Yuli di Duren Sawit yang mengatakan ukuran tahu yang diproduksinya dikecilkan karena tidak mungkin menaikan harga tahu disebabkan faktor daya beli," katanya. (*)
Tanggapan Denny JA Minta Jabatan Memenangkan Pilpres Diungkap LBP Tokoh Minta Jabatan Itu Sak Perahu |
![]() |
---|
Selama Tahun 2019, Gangguan Keamanan di Jakarta Barat Mayoritas Karena Pilpres, 600 Orang Ditahan |
![]() |
---|
Keluarga dan Kerabat Ahmad Dhani akan Menggelar Syukuran Sederhana di Saat Ahmad Dhani Dibebaskan |
![]() |
---|
PENGAKUAN Penyebar Video Ancam Bunuh Jokowi, Teman Sesama Pendukung Prabowo-Sandi Tak Datang Jenguk |
![]() |
---|
Ahok dan Moeldoko Diusulkan oleh Sejumlah Kalangan Relawan Menjadi Menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf |
![]() |
---|