Prabowo Subianto Paparkan Slogan Kerja Kerja Kerja dengan Fakta Paradoks dan Ungkap Persekusi
Kata mereka, dia diminta jangan meledak-ledak karena sudah jadi capres. Kerja, kerja, kerja, pertanyaannya adalah, kerja untuk siapa?
Kalau alat negara untuk satu golongan itu pelanggaran UUD.
Sejarah menyatakan, rakyat tidak akan terima.
Tidak ada manusia yang menerima pelanggaran hukum, pelanggaran UUD, dibiarkan tanpa diperbaiki.
Pertumbuhan tidak naik, kita terancam jadi negara miskin selamanya.
Di Indonesia 584.000 kali rata-rata orang-orang Indonesia, kekayaan 40 orang di Indonesia.
Kelihatan dari tampangnya penghasilannya seperti itu, kalian senyum karena itu benar, kreditnya banyak yang belum terbayar.
Di tentara ada istilah sersan, serius tapi santai terjadi ketimpangan yang ekstrim, 45 persen kekayaan bangsa hanya dikuasai 1 persen rakyat.
10 persen orang di atas menguasai 75 persen kekayaan orang Indonesia, 4 orang memiliki kekayaan 100 juta penduduk, Oxpam.
Dari hampir semua indikator yang sangat menonjol bahwa ternyata setelah 73 tahun merdeka anak-anak Indonesia mengalami kelaparan, tidak mau pakai istilah kurang gizi.
Orang miskin disebut prasejahtera, tidak mau apa adanya.
Data Bank Dunia, anak Indonesia stunting tulang tidak berkembang karena sel otot tidak berkembang dengan baik, sementara sel otak tidak berkembang dengan baik.
Artinya, sepertiga rakyat Indonesia ditakdirkan untuk bersaing dengan masyarakat modern bahkan untuk jadi kuli tidak bisa.
Bahkan studi menyatakan, sebagian besar rakyat Indonesia buta huruf secara fungsi, tidak tahu apa yang dia baca, bukan Prabowo Subianto, tapi diungkap Bank Dunia.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memaparkan isi buku "Paradoks Indonesia".
Isi buku memaparkan kontradiksi kekayaan negara di tengah situasi masyarakat yang miskin.
Paparan Prabowo Subianto dilaksanakan di Hotel Sahid Jaya diikuti ratusan peserta, Prabowo menjadi pembicara kunci dalam acara yang digelar Institut Madani Nusantara tersebut.
Isi buku menampilkan kekayaan alam Indonesia yang belum bisa diolah dengan optimal serta deskripsi tentang masyarakat yang belum sejahtera.