Anies Baswedan Tolak Jadi Calon Presiden Karena Emosional dengan Prabowo Subianto
ANIES Baswedan mengakui dirinya sebenarnya mendapat tawaran menjadi Capres dari poros ketiga.
ANIES Baswedan mengakui dirinya sebenarnya tak hanya mendapatkan tawaran Cawapres dari Prabowo Subianto, tetapi juga mendapat tawaran menjadi Capres dari poros ketiga.
Tapi Anies Baswedan kemudian memilih tak mengambil berbagai tawaran untuk menjadi Cawapres tersebut lantaran punya hutang budi kepada Prabowo Subianto
Hal itu terungkap dalam acara Mata Najwa di Trans TV yang juga diposting di akun youtube Mata Najwa.
Dalam acara itu Najwa Shihab menanyakan apakah Anies Baswedan mendukung Prabowo Subianto lantaran punya hutang budi karena dahulu mengusung Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan pun kemudian menjawab pertanyaan Najwa Shihab secara panjang lebar.
“Bukan hanya hutang budi. Ini adalah kepercayaan luar biasa. Yang ditunjukkan pak Prabowo bukan investasi budi. Yang ditunjukkan pak prabowo adalah cara-cara bernegara yang melampaui batas-batas partai politik. Itu yang dilakukan,” kata Anies Baswedan.

Anies Baswedan lalu menceritakan sesuatu yang baginya agak emosional antara dirinya dan Prabowo Subianto.
“Anda bayangkan. Kalau boleh cerita ini ceritanya agak emosional, karena ini proses ya. Bayangkan Anies waktu itu bukan dari bagian Gerindra-PKS, diundang menjadi calon gubernur, dan mayoritas dari pendukung Pak Prabowo menentang itu. Dan pak prabowo sendiri yang memutuskan, dan pak prabowo mempertahankan itu,” kata Anies Baswedan.
Bahkan, Anies Baswedan menceritakan bahwa partai pendukung Prabowo Subianto ketika itu mengatakan Prabowo Subianto boleh memilih nama Cagub lain, asalkan jangan Anies Baswedan.
Tapi Anies Baswedan kemudian mengungkapkan apa yang dikatakan Prabowo Subianto berikutnya.
“Apa yang dikatakan, Pak Prabowo mengatakan tidak ada ruang untuk perasaan begitu sampai pada urusan negara. Itulah hidup bernegara,” kata Anies Baswedan.
Pada akhirnya Anies Baswedan merasa bukan hanya hutang budi yang ia punya. Namun Anies Baswedan juga merasa terminologi hutang budi memberikan kesan bahwa ini seperti sebuah transaksi.
“Tidak, beliau mengatakan begini, Pak Anies, saya bukan lihat wajah anda. Saya lihat wajah kakek anda dan wajah kakek saya, mereka berdua mendirikan indonesia dan kita berjuang untuk indonesia. Ini bukan balas budi. Ini menunjukkan hubungan kita bukan hubungan transaksional,” tegas Anies Baswedan.
Menolak Capres
Berikutnya Najwa Shihab menanyakan apakah Anies Baswedan menolak pinangan Prabowo Subianto lantaran tawarannya hanya menjadi Cawapres, Anies Baswedan pun kemudian menjawabnya secara panjang lebar.