Sopir Rubicon Lawan Arus yang Tewaskan Pemotor adalah Ibu Rumah Tangga
Sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim dimulai pukul 15.00 sampai pukul 22.00.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
SOSOK pengemudi mobil Jeep Rubicon B35 45RYA yang melawan arus di Jalan Arif Rahman Hakim, Depok, hingga menabrak pengendara Yamaha Mio, Wiradi Ramadan (16) hingga tewas, Senin (16/7/2018) malam lalu sekitar pukul 22.50, adalah seorang perempuan dan merupakan ibu rumah tangga.
Hal itu dikatakan Kanit Laka Polresta Depok Iptu Joko Irwanto..
"Pengemudi Jeep Rubicon adalah Daisy Claudia (44), Ibu Rumah Tangga, warga BDN, Pancoran Mas, Depok," kata Joko, Rabu (18/7/2018).
Menurutnya, dalam pemeriksaan diketahui bahwa sang pengemudi tidak tahu jika sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim telah berakhir pada Senin malam lalu itu.
Sehingga, Rubicon melaju melawan arus hingga menghantam pengendara Yamaha Mio yang melaju ke arah sebaliknya.
Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo, Rabu (18/7/2018). mengatakan untuk emotor yang ditabrak mobil Jeep Rubicon B35 45RYA di ruas Fly Over di Jalan Arif Rahman Hakim (ARH), Kota Depok, Senin (16/7/2018) malam tersebut, akhirnya meninggal dunia, Selasa (17/7/2018) pagi.
Korban adalah Wiradi Ramadan (16), warga Kampung Manggah, Kelurahan Depok, Pancoran Mas.
Ia sempat dirawat di RS Mitra Keluarga, di Jalan Margonda, Depok sesaat setelah kejadian. Korban sudah dimakamkan di TPU di Depok, Selasa siang.
Menurut Sutomo, pengemudi mobil Rubicon sempat diamankan pihaknya dan kini dalam pengawasan untuk diproses hukum.
Sebab pengemudi diketahui lalai karena melawan arus di ruas jalan hingga mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya nyawa seseorang.
Pengemudi Rubicon dianggap telah melakukan pelanggaran UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman pidana penjara.
"Korban sudah dimakamkan keluarga kemarin, sementara pengemudinya akan kita proses hukum," kata Sutomo, Rabu (18/7/2018).
Namun, kata dia, jika nanti ada pembicaraan dan kesepakatan antara keluarga korban dan keluarga pelaku, bukan tidak mungkin kasus ini diselesaikan di luar hukum.
"Atau bisa menjadi pertimbangan pengadilan jika pelaku mau bertanggung jawab dan memberikan bantuan materi ke keluarga korban," kata dia.
Sehingga semuanya kata dia sangat tergantung dari keinginan dan kemauan keluarga korban.