Najwa Shihab Tanya Soal Embel-embel Mantan Napi Pembunuh Pada Tommy Soeharto, Begini Jawabnya

Dirinya menjadi perhatian masyarakat karena kerap tampil tegas di depan kamera saat membawakan acaranya, Najwa Shihab.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hutomo Mandala Putra, Ketua Umum Partai Berkarya 

Siapa yang tak kenal mantan jurnalis dan presenter kenamaan, Najwa Shihab

Dirinya menjadi perhatian masyarakat karena kerap tampil tegas di depan kamera saat membawakan acaranya, Najwa Shihab.

Tak jarang putri ulama besar Indonesia Quraish Shihah, membuat politisi ketar-ketir saat tampil di acaranya.

Hal yang sama kembali terjadi.

Pertanyaan mengejutkan dilontarkan Najwa Shihab di acara Mata najwa, Trans 7 yang menghadirkan bintang tamu Tommy Soeharto, Rabu (11/7/2018).

Anak bungsu Soeharto memang sempat memenuhi kolom pemberitaan di media pada awal tahun 2000-an.

Baca: Kisah Soeharto Tak Punya Kamera Saat Tutut Kecil, Ini Dramanya

Baca: Bung Karno Marah Saat Tahu Ada yang Mau Tulis Biografinya, Ketemu Cewek Cantik Ini Langsung Luluh

Hal tersebut lantaran Tommy terganjal oleh beberapa kasus pidana yang membuatnya bersentuhan dengan hukum.

Ada dua kasus besar yang terjadi saat itu, yakni dugaan korupsi dan kasus pembunuhan.

Dilansir dari berbagai sumber, perusahaan milik Tommy, PT Goro Batara Sakti (PT GBS) sempat dituding terlibat dalam persoalan korupsi.

Perusahaan tersebut disinyalir terlibat dalam perjanjian tukar guling atau ruislag dengan Bulog pada tahun 1995.

Karenanya, negara diduga mendapat kerugian sebesar Rp 9,5 miliar atas kasus ruislag tersebut.

Kasus tersebut pun sampai ke pengadilan bahkan ke tahap banding dan kasasi.

Namun belum selesai kasus tersebut, Tommy kembali terjerat kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada tahun 2001.

Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita adalah Hakim yang menangani Tommy dalam kasus Ruislag.

Saat insiden tersebut, Tommy Soeharto dikabarkan kabur dan menjadi buronan.

Hingga pada akhirnya, ia berhasil diringkus oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya pada November 2001.

Tommy lantas divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Najwa Shihab yang mewawancarai Tommy Soeharto di kediaman keluarga Cendana, langsung menanyakan kasus pembunuhan yang pernah menjerat putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu pada 2002 silam.

Najwa Shihab juga menyinggung keputusan Tommy Soeharto membentuk partai politik baru yang bernama Partai Berkarya.

Baca: Tommy Soeharto Temui Habib Rizieq di Arab Saudi, Begini Isi Pembicaraannya!

Baca: TGB Dukung Jokowi, Politikus PDIP: Kita Juga Bisa Berharap Kejutan dari Rizieq Shihab

Baca: Fahri Hamzah Bandingkan Jokowi dan SBY, yang Pasti Sekarang Menteri dan Presiden Banyak Salah

"Embel-embel narapidana pembunuhan, sebagai ketua umum partai, berat tidak sih embel-embel napi pembunuhan di nama anda?" tanya Najwa Shihab.

"Tidak, karena memang sudah dijalankan. Secara hukum juga sudah bebas murni dan MK sudah memutuskan bebas murni. Kalau ada masyarakat yang mengaitkan seperti itu ya boleh-boleh saja. Itu hak mereka," kata Tommy Soeharto.

"Selama persidangan, tidak ada saksi yang memberatkan saya. Yang menyatakan bahwa saya pelakunya atau dalangnya. Tak ada satu pun," tambahnya.

Najwa juga menjelaskan bahwa sebenarnya Tommy sempat divonis penjara selama 15 tahun.

Selama menjalani hukuman itu, vonis Tommy terus turun.

Baca: Diantara Jokowi dan Prabowo, Pilihan Tommy Soeharto Ternyata Seperti Ini

Baca: Ustadz Abdul Somad Telat Menikah, Sempat Ditaksir 17 Gadis Begini Katanya Cara Memilih Jodoh

Baca: Nama Cawapres Jokowi di Pilpres 2019, Bikin Indonesia Gempar

"Walau vonisnya kemudian 15 tahun, kemudian turun menjadi 10 tahun, dan kemudian dipenjara kurang dari 6 tahun," kata Najwa.

"Yang namanya PK (Peninjauan Kembali) harusnya ditolak atau diterima. Tapi ini nggak, diterima tapi cuma sebagian. Makanya ini keputusan kan jadi dipertanyakan," beber Tommy Soeharto.

Selama menjalani hukuman, Tommy mengaku bahwa dirinya lebih dekat dengan Tuhan.

Tommy juga mengatakan dirinya lebih fokus ke perusahaannya.

Najwa penasaran dengan pesan yang disampaikan oleh Soeharto saat Tommy menjalani hukuman di penjara.

"Apa yang waktu itu kerap disampaikan Pak Harto ketika anda mengalami masa hukuman itu," tanya Najwa.

Tommy dan Soeharto
Tommy dan Soeharto (Kolase foto)

"Sabar, sing sabar (yang sabar)," jawab Tommy Soeharto sambil tersenyum ramah kepada Najwa Shihab.

Ingatan Tommy seolah kembali sejenak ke masa lalu.

Masa dimana dirinya banyak diterpa kasus pidana hingga dirinya harus merasakan dinginnya lantai penjara.

Selepas itu, Najwa bertanya kembali perihal pesan apa yang disampaikan oleh mendiang Soeharto kepada Tommy.

Apakah Soeharto memberikan amanat untuk membentuk partai seperti yang saat ini sedang ia jalani atau tidak.

"Dan setelah keluar, apakah memang ada pesan-pesan untuk meneruskan apa yang pernah dilakukan Pak Harto sampai kemudian sekarang Mas Tommy membentuk Partai Berkarya," tanya Najwa kembali.

Tommy yang menyimak pertanyaan dari Najwa pun langsung menjawabnya.

Ia memaparkan bahwa ayahandanya tak pernah secara gamblang memberinya amanat untuk membentuk partai.

Partai yang dibentuknya kini adalah sebuah kesadaran dari dirinya sendiri yang semata-mata ia tasbihkan guna kepentingan rakyat.

"Saya kira tidak secara eksplisit menyampaikan itu. Tapi memang karena kepedulian kami saja terhadap bangsa dan negara terutama rakyatnya.

Tapi ini memang upaya kami untuk membantu rakyat. Apabila rakyat nanti tidak membutuhkan kami ya paling tidak kami sudah berusaha. Tuhan juga sudah mengetahui. Pertanggungjawaban saya nanti di akhirat juga jadi lebih mudah," ujar Tommy tenang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved