Siswa Kolese Kanisius Jakarta yang Tewas di Bali Merupakan Siswa Berprestasi
JENAZAH siswa kelas XI Kolese Kanisius, George Ernest Suhardi disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
JENAZAH siswa kelas XI Kolese Kanisius, George Ernest Suhardi disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ernest adalah siswa Kolese Kanisius yang tewas terjatuh di tebing Pantai Balangan, Jimbaran, Kuta Selatan, Bali,
Hingga Minggu (1/7/2018) malam, ratusan pelayat yang terdiri dari kerabat dan teman-teman Ernest hingga rekan kerja orang tuanya silih berganti datang melayat dan mengikuti Misa.
Berdasarkan penuturan ibu korban, Yanri (46), bungsu dari dua bersaudara itu merupakan seorang anak yang cerdas. Ia menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di wilayah Cikampek, Jawa Barat. Ernest kemudian melanjutkan pendidikannya di SD Pangudi Luhur, Cikarang, Jawa Barat.
"Waktu kecil di Pangudi Luhur memang dia bagus, selalu nomer 1, cuma papanya takut dia jadi sombong atau gimana karena gak ada saingan. Kita kan takut anak kita ada di atas angin, gak pernah lihat keluar. Di luar padahal masih banyak yang hebat. masih ada orang yang lebih dari dia," ujar ibu Ernest, Yanri kepada wartawan, Minggu (1/7/2018).
Oleh sebab itu, ketika Lulus SD, orang tuanya mendaftarkan Ernest ke SMP Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat agar lebih tertantang dengan persaingan yang sangat ketat.
Di SMP Kolese Kanisius pun, Ernest selalu berprestasi yang dibuktikan dengan ranking yang diperolehnya. Meskipun dengan persaingan ketat, orang tua Ernest malah senang dengan alasan supaya anaknya merasakan bahwa banyak siswa lain yang lebih pintar dari putranya.
"Selalu (dapat ranking), tapi kadang 1 kadang 2. Tapi kalau di kelas selalu 1 yang benar-benar seangkatan. Sampai dia lulus SMP jadi juara umum. Kan kalau rapor itu kan 6 semester dia dapat juara umum dari 6 semester itu. Makanya dia dapat pin dua, dapat penghargaan lah," kata Yanri.
Lulus SMP, Ernest masuk ke SMA Kolese Kanisius. Dari dua semester yang sudah dilewatinya, nilai-nilai Ernest selalu menunjukkan peningkatan. Orang tuanya selalu menasehati dan menekankan agar anaknya tidak berlaku sombong.
Ernest bercita-cita melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung (ITB), mengikuti jejak kakaknya yang sudah terlebih dahulu masuk melalui jalur undangan.
"Saya cuma bilang gak usah lihat kanan kiri yang penting kamu berusaha untuk mempertahankan saja karena cita-cita dia kan mau masuk ITB. Kita gak usah lihatlah teman kamu berapa (nilainya), nilai kamu segini oke, udah bagus kamu pertahanin segini. Supaya bisa lolos di jalur mudah-mudahan lolos jalur undangan. Dengan tidak turun kemungkinan jalur undangan lebih terbuka, seperti cicinya," tutur Yanri.
Ia mengatakan bahwa sejak pindah ke Jakarta, Ernest tidak tinggal bersamanya, melainkan dengan kakak ipar Yanri di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Walau demikian, komunikasi antara Ernest dengan keluarganya tetap berjalan dengan baik.
Sebelumnya, aparat kepolisian Polda Bali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan menyebut Ernest tewas karena terjatuh dari tebing pantai saat sedang mengambil foto selfie.
"Korban diketahui saksi saat terpeleset terjatuh dari tebing dengan ketinggian 30 meter diakibatkan karena berdiri di pinggir tebing waktu berfoto selfie," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Kota, Minggu.
Saat itu, kondisi air laut sedang surut. Pertolongan pertama kepada korban diberikan oleh pengunjung yang berada di Pantai Balangan, Jimbaran, Kuta Selatan, Bali.
Saat ditolong, korban masih dalam keadaan hidup namun kondisinya kritis. Kemudian ia dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bali Jimbaran.
"Korban sampai di RSU Bali Jimbaran pukul 19.05 WITA sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Kombes Pol Hengky Widjaja.
Akan tetapi, pihak kerabat dan keluarga membantah keterangan polisi. Mereka mengungkapkan bahwa Ernest tewas bukan saat berfoto selfie, melainkan terpeleset saat menuruni anak tangga di tebing pantai bersama ayahnya.
Rencananya, jenazah Ernest akan dimakamkan di Sana Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (3/7/2018).