Ternyata Dulu Satu Hari Cuma 18 Jam, Kok Sekarang 24 Jam? Ini Penjelasan Ahlinya

Gerakan bulan yang menjauhi Bumi ini bahkan masih berlangsung hingga saat ini.

Tribun Jateng
Kolase video dari situs NASA yang menunjukkan gerhana bulan total mulai terjadi, Rabu (31/1/2018). 

WARTA KOTA, BOGOR - Selama ini kita mengenal 24 jam sebagai waktu dalam satu hari.

Tapi, siapa sangka waktu dalam satu hari pada satu miliar tahun lalu berlangsung lebih singkat, yaitu hanya 18 jam.

Hal ini diutarakan para ilmuwan dalam sebuah laporan penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dalam laporan tersebut, para peneliti dari University of Wisconsin-Madison, AS menyebut hal ini dipengaruhi orbit bulan terhadap Bumi.

Mereka mengatakan, 1,4 miliar tahun lalu jarak Bumi dan bulan lebih dekat. Hal ini mengubah cara rotasi bumi.

"Ketika bulan bergerak menjauh, putaran Bumi seperti pemain skate es yang melambat saat mereka merentangkan tangan," ungkap Stephen Meyers, salah satu penulis penelitian ini dikutip dari The Independent, Selasa (05/06/2018).

Untuk memahami bagaimana orbit bulan mempengaruhi rotasi Bumi, Meyers dan timnya menggunakan sebuah metode statistik yang menghubungkan astronomi dan pengamatan geologi.

Metode itu disebut astrochronology yang digunakan untuk merekonstruksi sejarah kuno tata surya kita.

"Salah satu ambisi kami menggunakan astrochronology adalah untuk mengetahui waktu di masa lalu yang paling jauh dan mengembangkan skala waktu geologi yang sangat kuno," ungkap Profesor geosains du University of Winconsin-Madison tersebut.

"Kami ingin bisa mempelajari batuan yang berusia miliaran tahun dengan cara yang sebanding dengan cara kami mempelajari proses geologi modern," sambungnya.

Seperti yang telah banyak diketahui, setiap benda di tata surya mempunyai medan gravitasi yang mempengaruhi benda langit di dekatnya.

Variasi ini disebut siklus Milankovitch yang bahkan dapat mempengaruhi lingkungan Bumi.

Itu karena variasi ini mempengaruhi bagaimana sinar matahari didistribusikan di Bumi.

Dirangkum dari Newsweek, Selasa (05/06/2018), dengan metode ini, para peneliti dapat mengevaluasi rotasi Bumi dan orbitnya di sekitar matahari dengan lebih baik. Para peneliti juga menggunakannya untuk memperkirakan jarak ruang terjadi antara Bumi dan bulan dari waktu ke waktu.

Tepatnya, bulan bergerak menjauh sekitar 3,82 sentimeter dalam setahun. Mungkin angka ini hanya memiliki efek yang kecil, tapi cukup terukur pada gerakan Bumi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved