Pedagang Ikan Bakar Muara Angke Minta Pemprov Segera Rampungkan Pembangunan Restoran Apung
Abdul meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memantau pembangunan yang dilakukan pihak swasta itu.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA, PENJARINGAN - Abdul Manaf (40), pedagang ikan bakar di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan sepinya pembeli setelah ditempatkan di lokasi sementara, menunggu rampungnya pembangunan restoran apung.
"Sepi, pembeli turun drastis 50 persen lebih. Waktu itu target kata Pak Djarot 10 bulan, tapi saya si pesimis, soalnya pengerjaan kadang dikerjain kadang enggak. Saya mau jadi secepatnya, ya semoga cepat rampung resto apungnya, dan bisa lebih menguntungkan," ujarnya kepada Warta Kota, Kamis (12/4/18).
Abdul meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memantau pembangunan yang dilakukan pihak swasta itu.
Baca: Ketua KPU: Kalau Tiba-tiba Ada Orang Jadi Kaya dan Baik, Hati-hati dengan Dia
"Itu kan setahu saya yang bangun pihak swasta, kewajiban pihak pengembang," katanya.
Ia juga meminta agar konsep baru yang diterapkan nanti lebih transparan dan lebih menguntungkan.
"Kan rencana konsep kita hanya memasak aja, jadi kita cuman kerja aja, yang terima pesanan dan terima uangnya ada kasirnya, ada pengelolanya. Ya semoga jelas dan menguntungkan nanti ya," harapnya.

Abdul menilai, konsep modern yang diusung untuk restoran apung tidak akan berjalan baik, serta tidak akan menjangkau semua kalangan pembeli.
"Jadi kalau ceritanya nanti konsepnya modern mungkin tidak lancar, tidak bisa lancar kalau pengelola tidak benar. Kalau dulu kan suka-suka yang makan, pembeli langsung bayar ke penjual, tapi saya enggak tahu persis seperti apa jelasnya nanti, itu baru kabar kabar aja yang saya dapat," paparnya.
Abdul khawatir restoran apung nanti tidak sesuai yang diharapkan, yaitu membuat penjual sejahtera dengan memperoleh keuntungan yang lebih baik.
Baca: KPK Diminta Tak Usah Pakai Trailer Atau Teaser untuk Tetapkan Tersangka Korupsi
"Takutnya kalau kayak gitu konsepnya tidak bisa maju. Terus kalau udah modern kan pasti yang makan kalangan menengah ke atas, menengah ke bawah malu kalau makan di tempat baru konsep modern. Kalau dulu kan menengah ke bawah tidak malu makan di sini, seperti ojek, sopir bajai, sopir angkot tidak malu," bebernya.
Menanggapi keluhan pedagang itu, Kepala Bidang Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Liliek Litasari mengatakan, restoran apung nanti justru akan membuat para pedagang sejahtera, karena lokasinya jauh lebih baik dan tertata.
"Konsepnya dikelola profesional tapi terjangkau, semua kalangan tetap bisa menikmatinya. Terlebih semua ditata dengan baik, baguslah pokoknya. Justru ini malah menambah daya tarik wisatawan datang ke sini untuk makan ikan," jelasnya.

Ia juga memastikan restoran apung akan selesai sesuai target.