Keliling Kawasan Kaki Gunung Merapi

Sebelum perjalanan berpetualang akan dimulai, para penumpang jip biasanya dibekali masker untuk menutup hidung dan mulut agar terhindar dari debu.

Warta Kota/Aloysius Sunu Dirgantoro
Bersama lebih kurang 14 jip lainnya, satu per satu mulai meninggalkan tempat parkir yang sekaligus sebagai titik kumpul di Jalan Bebeng, Pangukrejo, Cangkringan. 

Di sana sudah ada beberapa jip berkumpul, termasuk belasan wisatawan yang sudah sampai terlebih dulu.

Meski bukan musim liburan, tempat itu tetap saja ramai didatangi wisatawan. Di Kaliadem, melihat bungker adalah salah satu tujuan para wisatawan.

Bungker di sana dibangun sebagai tempat berlindung warga di kala Merapi sedang mengeluarkan lahar dan awan panas.

Bungker itu untuk berlindung diri dari sergapan awan panas.

Oleh warga setempat, awan panas disebut wedhus gembel. Disebut wedhus gembel karena awan panas yang turun dari puncak Merapi mirip dengan bulu wedhus (kambing).

Saat Merapi mengalami erupsi tahun 2006, beberapa warga mencoba dan berusaha berlindung dari ‘serangan’ awan panas dengan masuk bungker tersebut.

Namun panasnya material dari gunung membuat nyawa dua orang yang saat itu merupakan relawan, tidak tertolong.

Nah sayangnya, saat berada di kawasan Kaliadem itu, puncak gunung sudah tertutup awan dan cuaca agak mendung. Jika cerah, puncak Merapi seperti terlihat sangat dekat.

Batu Alien
Setelah mengunjungi Bungker Kaliadem, perjalanan dilanjutkan ke Dusun Jambu, Kepuharjo. Dusun ini berada di tepi Kali Gendol.

Di sini, ada batu yang disebut dengan Batu Alien. Apakah batu itu berasal dari luar angkasa?

Batu ini kali pertama ditemukan warga yang akan melihat dusunnya setelah lama mengungsi.

Mereka mengungsi setelah dusun ini luluh-lantak terkena awan panas yang meluncur dari puncak Merapi pada 2010.

Awalnya, warga melihat batu itu biasa-biasa saja. Namun lama-kelamaan, batu tersebut justru terlihat aneh karena bentuknya seperti wajah orang.

Tetapi terlihat hanya separuh wajah saja. Di batu itu terlihat jelas ada telinga, mata dan hidung.

Di balik nama tersebut, sebenarnya nama alien itu hanya nama plesetan. Plesetan dari alian.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved