Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin Ke 329, Wujud Nyata Ciben Dalam Melestarikan Budaya Dan Keberagaman
Perayaan Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin secara tidak langsung kita ikut melestarikan budaya sambil merajut kerukunan umat beragama dalam keragaman
Penulis: | Editor: MNur Ichsan Arief
WARTA KOTA, TANGERANG ---- Umat Tridharma Tangerang Rayakan Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin Ke 329
Perayaan ulang tahun Dewa Bumi atau lebih dikenal dengan Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin ke 329 di Vihara Nimmala Boen San Bio, di kawasan Pasar Baru, Kota Tangerang, berlangsung penuh suka cita karena dimeriahkan dengan acara hburan seni dan budaya.

Perayaan Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin yang diadakan mulai 16 hingga 18 Maret ini juga diramaikan dengan berbagai perlombaan seperti lomba menyanyi gambang kromong, ngibing manula, pemilihan kode dan cide, atraksi liong dan barongsai, menghias tumpeng dan pentas.

Menurut ketua panitia acara Sejiet Kongco Hok Tek Tjeng Sin ke 329, Johnly Permana, Cina Benteng merupakan sebutan warga tionghoa dari Tangerang yang hidup membumi dengan budaya hasil akulturasi budaya campuran Indonesia dan Tionghoa yang hingga saat ini masih bisa ditemukan..
"Pada perayaan ini sejiet tahun ini kami mengambil tema Melestarikan Budaya Dengan Merajut Keberagaman, kami berharap melalui penyelenggaraan acara ini secara tidak langsung kita ikut melestarikan budaya sambil merajut kerukunan umat beragama dalam keragaman", kata Johnly Permana.

Tanda lestarinya sebuah budaya, menurut Johnly Permana, bisa dilihat dari keikutsertaan masyarakat khususnya para generasi muda dalam mencintai budayanya, hal ini bisa dilihat dari adanya partisipasi mereka dalam menampilkan seni budaya khas Cina Benteng.

“Salah satu acara yang menarik yaitu adanya lomba pemilihan Kode dan Cide Benteng, semacam pemilihan putra putri Benteng yang akan menjadi duta budayaCina Benteng di Kota Tangerang”, ujarnya.
Dalam rangka menyambut perayaan sejiet ini pihak vihara sudah sejak jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan umat Tridharma maupun warga umum untuk datangdan menyaksikan acara yang langka ini.

Kim San, salah seorang warga Cina Benteng yang datang ke vihara ini mengaku gembira bisa datang ke acara perayaan ini, dia berharap kedatangannya bisa memperoleh berkah bagi keluarganya.
Sementara itu pengunjung lainnya, Aditya Wibowo dan Abdul Rahman, warga mengaku hampir setiap tahun datang ke acara ini karena ingin menyaksikan pagelaran gambang kromong yang disukainya, sekaligus berbagi kebahagiaan sesama anak bangsa yang berbeda suku bangsa dan agama yang merayakan sejiet ini, keduanya menilai acara ini sebagai sesuatu yang unik yang mungkin tak dimiliki oleh bangsa lain.
