Ternyata Minyak Urut Cimande Tidak Dikomersilkan, Begini Cara Buatnya Tak Sembarangan

Walau pun begitu, pembuatan tetap dilengkapi oleh keilmuan yang dimiliki oleh turunan asli Pencak Cimande.

Editor:
Tribun Bogor
Minyak Cimande asli yang dibuat di Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor 

WARTA KOTA, BOGOR - Pencak Silat aliran Cimande atau Penca Cimande tak lepas dari minyak yang kerap diproduksi oleh keluarga asli dari penemu Cimande itu sendiri yang cukup terkenal.

Para turunan keluarga pesilat Cimande pun mempunyai keahlian mengurut atau memijat bahkan mengobati patah tulang dengan cairan khas tersebut.

Maka tidak heran jika memasuki kawasan Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, banyak usaha rumahan yang membuka jasa pengobatan tradisional patah tulang.

Salah satu keturunan asli keluarga penemu aliran Penca Cimande, Didih Supriadi (53), mengatakan bahwa sebenarnya istilah 'minyak Cimande' hanya sebutan umum karena penyebutan aslinya adalah 'Balur' atau 'Balur Penca Cimande.'

Lanjut Didih, cairan balur dibuat tidak sembarangan karena mempunyai pantangan tersendiri seperti salah satunya adalah hanya bisa dibuat oleh turunan asli keluarga Penca Cimande yang terlatih.

"Misalnya saya ini turunan atau penerus generasi Penca Cimande, jika masih ada orangtua, ayah mau pun ibu, saya belum bisa membuat balur walau pun sudah tahu ilmunya," ujar Didih kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (8/3/2018).

Ia juga menuturkan terkait keturunan, masih dipilih mana keturuan yang asli antara ayah atau ibu karena walau pun sudah berkeluarga namun bukan keturunan asli tetap tidak ikut campur dalam pembuat balur.

Lanjut Didih, setelah orangtua wafat, barulah generasi penerus turunan asli diperbolehkan membuat balur.

"Setelah ayah 2007, ibu 2011 wafat, barulah saya sebagai trah bisa membuat balur. Terus yang kedua, apabila kita membuat balur, perempuan yang sedang haid tidak boleh membuat balur Cimande," katanya.

Tidak hanya itu, syarat lainnya adalah terkait harga dari balur atau minyak Cimande itu sendiri diman menurutnya tidak dipatok harga berapa pun.

Hal itu dilakukan menurutnya karena balur mempunyai sifat hanya untuk menolong.

"Tidak diberi harga, karena sifatnya juga untuk menolong, Balur untuk ngalobakeun dulur (memperbanyak saudara), untuk menolong, memperbanyak saudara, sareatnya dari balur, adanya balur untuk patah tulang, keseleo, pembengkakan, karena apa, karena Penca," ungkapnya.

Pembuatannya pun menurut didih tidak terlalu lama, yakni dibuat dari Tebu dan kelapa khusus yang tidak sembarangan dipilih dimana hasilnya berupa cairan dua warna kuning dan coklat disertai wangi yang khas.

Walau pun begitu, pembuatan tetap dilengkapi oleh keilmuan yang dimiliki oleh turunan asli Pencak Cimande.

"Gampang itu, tapi kalau pun tahu bahannya apa juga, yang sulit adalah ilmunya seperti untuk patah tulang, mengobatinya. Yang menyembuhkan hanya Allah, alhamdulillah sesepuhan Cimande dititipkan ilmu untuk Balur Penca," katanya.

Didih mengaku bahwa ia tidak pernah menjajakan atau menawarkan balur atau minyak Cimande yang dia buat kepada calon pembeli, namun dipersilahkan jika ada yang membutuhkannya dengan bayaran seikhlasnya. (Naufal Fauzy)

Sumber: Tribun Bogor
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved