Polisi Cari Pembuat Video Hoax Apartemen Miring Akibat Gempa di Depok
Faktanya, gedung apartemen sama sekali tidak miring dan tidak terdampak apapun saat gempa terjadi.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTA KOTA, DEPOK -- Kepolisian Resort Kota (Polresta) Depok kini tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku perekam atau pembuat video hoax tentang gedung apartemen miring paska gempa Selasa (23/1/2018) lalu, yang sempat viral di media sosial.
Hal itu dikatakan Kanit Kriminal Khusus Satreskrim Polresta Depok AKP Firdaus kepada Warta Kota, Jumat (26/1/2018).
"Masih dalam penyelidikan kami, untuk mengungkap pihak pembuat videonya," kata Firdaus.
Menurut Firdaus penyelidikan untuk mengungkap pembuat dan penyebar video hoax itu dilakukan, setelah pihaknya menerima laporan dari manajemen apartemen Atlanta Residence yang merasa dirugikan atas video tersebut.
Apartemen Atlanta Residence adalah apartemen di Jalan Margonda, Beji, Depok yang terekam dalam video tersebut oleh pembuatnya, dan disebut menjadi miring karena gempa.
"Manajemen apartemen membuat laporan ke kami lewat kuasa hukumnya, Kamis kemarin," kata Firdaus.
Laporan itu teecatat dalam nomor laporan polisi STPLP/ 240 / K/ I/ 2018/ PMJ/ Resta Depok.
Pelaporan dilakukan karena manajemen apartemen merasa dirugikan dengan informasi yang ada dalam video dan menyebutkan bangunan apartemen menjadi miring karena gempa.
Sebab faktanya, gedung apartemen sama sekali tidak miring dan tidak terdampak apapun saat gempa terjadi.
Menurut Firdaus pelapor melaporkan pihak pembuat video atas dugaan pelanggaran UU ITE.
"Tim cyber crime kami masih menyelidikinya," kata Firdaus.
Saat ini polisi juga tengah mendalami sejumlah barang bukti yang disodorkan pelapor yakni berupa beberapa akun media sosial yang diduga milik pembuat video.
Sebab akun itulah yang diketahui pertama kali memposting video tersebut.
Sementara kuasa hukum manajemen apartemen Atlanta Residence, Abdul Haji Talaohu mengatakan video hoax tersebut sudah sangat merugikan kliennya.
Yakni mencemarkan imej dan nama baik apartemen, serta berdampak pada pemasaran hingga membuat resah penghuni apartemen serta masyarakat sekitar.
Bahkan kata dia video itu juga merugikan kontraktor yang membangun apartemen karena ketahanan konstruksi bangunan mereka akan dinilai buruk akibat video itu.
"Padahal apartemen saat ini tidak miring bahkan tidak mengalami keretakan apapun. Jadi sangat jelas bahwa video itu bohong, menyesatkan, dan sangat merugikan klien kami," kata Abdul.(bum)