PLN Persilakan Pelaku Industri Ajukan Pembuatan Gardu Induk

Energizing membuktikan kepada para calon investor bahwa PLN mampu menyalurkan tenaga listrik bagi pengembangan pabriknya di Indonesia.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
ILUSTRASI Gardu Induk 

WARTA KOTA, BEKASI --- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat mempersilakan pelaku industri di wilayah setempat yang ingin dibuatkan gardu induk (GI) untuk mendukung produksinya. Pembangunan GI diyakini dapat mendorong industri baru, sehingga berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Pembangunan GI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, Kamis (11/1/2018).

Dipaparkan, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan untuk pembuatan GI, contohnya PT Multistrada Arah Sarana (MSA) di Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Pada Kamis (11/1) petang, PLN melakukan uji coba terhadap GI berdaya 150 KV di pabrik yang memproduksi ban kendaraan ini.

"Gardu ini dibangun khusus untuk memasok listrik ke PT Multistrada Arah Sarana. Proses pembangunannya pun tepat waktu, dengan memakan waktu sekitar 18-24 bulan," ujar Iwan.

Iwan mengatakan, dengan keberhasilan energizing (sinkronisasi) GI Multistrada yang tepat waktu, maka secara teknis PLN telah siap memasok listrik bagi kebutuhan PT Multistrada Arah Sarana. Selain itu, energizing ini membuktikan kepada calon-calon investor yang lain bahwa PLN mampu menyalurkan tenaga listrik bagi pengembangan pabriknya di Indonesia dengan tingkat mutu layanan sebagaimana yang diharapkan.

"GI Multistrada akan mendapat pasokan listrik dari GI Sukatani melalui jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV. Pembangunan Gardu Induk Multistrada ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik ke PT Multistrada Arah Sarana sebesar 30 MV dan dilakukan dalam satu tahap," jelasnya.

Sementara itu, ketersediaan pasokan listrik untuk Jawa Barat saat ini mencapai sekitar 11.063 MW dengan beban puncak (peak load) berkisar 7.310 MW. Oleh karena itu, masih ada pasokan listrik Jawa Barat sebesar 3.753 MW yang dapat dimanfaatkan para investor untuk menanamkan modalnya dengan membangun membangun pabrik di Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dia punya, pemakaian listrik pelanggan industri di Bekasi mencapai 5.184.906.130 kiloWatt hour (kWh) selama 2017. Angka ini tumbuh 8.65 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sekitar 4.771.982.656 kWh.

"Ini membuktikan iklim investasi di Jawa Barat kian berkembang," katanya.

Peningkatan Produksi

Sementara itu Presiden Direktur PT MSA, Pieter Tanuri mengatakan, penambahan daya listrik ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kenaikan produksi yakni pembuatan ban untuk mencukupi permintaan pasar, baik pasar dalam negeri maupun yang ekspor.

"Makanya untuk menunjang kebutuhan tersebut perlu adanya peningkatan tegangan, dari tegangan menengah ketegangan tinggi," kata Pieter.

Dia berharap, melalui penambahan daya tegangan listrik ini bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing dengan suplai listrik yang konstan.

"Peningkatan produktivitas ini diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara Indonesia melalui peningkatan ekspor," ujarnya. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved