Waspada, Siklon Tropis Cempaka Sebabkan Banjir dan Angin Puting Beliung

Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angina kencang, dan gelombang tinggi di Jawa dan Bali.

Editor: Murtopo
SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
CUACA EKSTRIM - Awan hitam memayungi Kota Malang terlihat di atas Kampung Tridi, Kelurahan Kesatrian, Kota Malang, Sabtu (25/11/2017). Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi malang menghimbau warga untuk waspada pertumbuhan awan konvektif yang menimbulkan cuaca ekstrim yang berdampak merugikan masyarakat seperti hujan intensitas lebat, badai, guntur dan angin kencang. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Cuaca ekstrem yang terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka telah menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung.

Dalam siaran persnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa BMKG telah menyampaikan peringatan dini adanya siklon tropis Cempaka yang berada di perairan  sekitar 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur.

Kekuatan siklon 65 km per jam pada Selasa (28/11/2017).

Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angina kencang, dan gelombang tinggi di Jawa dan Bali.

Cuaca ektrem telah menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 21  kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.

Data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi, Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.

Daerah Pacitan yang paling dekat dengan siklon tropis Cempaka terjadi hujan lebat sehingga menimbulkan banjir dan longsor pada Selasa (28/11/2017) dini hari.

Sungai-sungai meluap menyebabkan ribuan rumah terendam banjir.

Banjir meluas terjadi 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo,  Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari).

Jalan lintas selatan lumpuh total.

Banjir dan longsor menyebabkan 11 orang meninggal dunia yang menerjang Kabupaten Pacitan.

Ke-11 korban meninggal dunia terdiri dari 9 orang akibat tertimbun tanah longsor dan 2 orang hanyut terbawa banjir.

Korban longsor berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung sebanyak 7 orang dan dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo sebanyak 2 orang.

Sembilan korban meninggal akibat longsor itu hingga saat ini belum dapat dievakuasi. Sulitnya akses menuju lokasi dan tingginya intensitas hujan, menjadi kendala.

Banjir menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan korban telah ditemukan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved