Kak Seto: Dampingi Anak Nonton Film G30S/PKI

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi meminta pemutaran film G30S/PKI diikuti pendampingan bagi anak-anak.

Penulis: Mohamad Yusuf |
Warta Kota
Ketua Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi. 

Yaitu untuk mengedukasi anak tentang bagaimana mengidentifikasi kaitan antara situasi, perasaan, dan cara mengelolanya.

"Simpulkan nilai kesetiaan pada bangsa dan negara, keyakinan pada kebenaran dan keadilan. Lalu penyerahan diri pada pertolongan Tuhan, penghormatan akan jasa pahlawan, serta optimisme akan masa depan," jelas Seto.

Kemudian, akhiri dengan menggali ide anak tentang bagaimana mencegah terulangnya tragedi serupa. Begitu urutannya.

Pasalnya, kearifan adalah produk dari kekuatan kognitif dan kepekaan afektif.

"Memang, membawa kejadian dan situasi masa silam ke masa kini boleh jadi bukan hal gampang. Pendidik, utamanya guru maupun orang tua, kudu memiliki wawasan juga agar bisa mendampingi anak meniti lintasan sejarah dengan tepat," kata Seto.

Karena itu film yang bagus di tangan pendidik yang buruk, tak akan banyak faedahnya.

Sebaliknya, film yang buruk di tangan pendidik yang baik, manfaatnya bagi anak justru bisa berlipat ganda.

Baca: BJ Habibie kepada Soeharto: Saya Hanya Mau Buat Kapal Terbang, Bukan Kapal Perang

"Nah, dari situ kita bisa katakan, apakah anak menonton atau pun tidak menonton film G30S? Lebih ditentukan oleh kesiapan pendidik dalam mendampingi anak. Kalau pendidik merasa gamang, ikuti suara hati. Tinggalkan, itu dalil hakiki," tegasnya.

Namun selain itu, ia juga mengajak anak-anak agar berkaryawisata bersama ke Museum Jenderal Nasution, Museum Jenderal Yani, dan Monumen Kesaktian Pancasila.

"Biarkan anak menjadi sutradara di imajinasi mereka masing-masing tentang masa kelam itu," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved