Taksi Gerobak Mengantar Wisatawan ke Puncak Gunung Ijen
Di Gunung Ijen, sejak 2015 banyak penambang belerang beralih profesi baru sebagai penarik taksi gerobak yang mengantar wisatawan ke puncak Ijen.
Mereka saling menawarkan dengan harga yang bersaing. Ada yang bisa berbeda hingga Rp 200.000 lebih murah meskipun jarak yang ditempuh lebih jauh.
"Kerjaan pokok saya ya bawa tamu ini. Kalau gak dapat tamu, ya menambang belerang. Saya narik ini sekitar 2 jam kalau bawa orang. Musim hujan pun juga narik," papar Marsino.
Tamu-tamu yang pernah naik jasa "taksi" di Gunung Ijen bervariasi. Menurut Marsino, ada turis-turis yang dari Indonesia, Jerman, Thailand, dan negara-negara lain.
"Yang naik umurnya gak tentu. Umur 20 tahun kalau lelah juga naik. Pernah juga dapat yang gemuk," jelasnya.
Namun, ia tetap bersemangat dan tak pilih-pilih pengguna jasa. Marsino dan rekan-rekan lainnya tetap setia menunggu pengguna jasa "taksi" hingga siang hari pukul 12.00 WIB.
Menjelang pagi hari, ia dan rekan-rekannya sudah menunggu di tepi bibir kawah Gunung Ijen. Biasanya, wisatawan-wisatawan yang sudah kelelahan lantaran mendaki akan mengambil jasa "taksi" Gunung Ijen.
Mereka akan terus menawarkan jasa untuk mengantar wisatawan. Bahkan, tak jarang mereka menurunkan harga demi mendapatkan penyewa jasanya. (Wahyu Adityo Prodjo)
Dikutip dari Kompas.com dengan judul 'kisah-sopir-taksi-di-jalur-pendakian-gunung-ijen'