Tinggalkan Kekayaan Keluarga ‘Djarum’ demi Hidup Miskin sebagai Biarawati
Lahir sebagai anak dari keluarga besar yang kaya raya, tetapi memilih meninggalkan kekayaannya untuk menjadi seorang biarawati Katolik.
WARTA KOTA, PALMERAH – Lahir sebagai anak dari keluarga besar yang kaya raya, tetapi memilih meninggalkan kekayaannya untuk menjadi seorang biarawati Katolik.
Kabarnya santer terdengar sampai ke telinga sang paman, yang merupakan orang terkaya di Indonesia dan pemilik Djarum.
"Pemilik Djarum sudah mengetahui berita terkait Suster Lucy Agnes beredar. Owner Djarum telepon si tante Liu (ibu dari Suster Lucy Agnes). Wah, dapat promosi gratis, katanya... sambil tertawa," kata seorang kerabat yang mengenal dekat keluarga Suster Lucy Agnes kepada www.Tribun-Medan.com, Jumat (18/8/2017).
Pada edisi Rabu (16/8/2017) diberitakan, beberapa hari terakhir beredar foto seorang biarawati Katolik yang disebut-sebut sebagai cucu dari bos perusahaan rokok terkemuka, Djarum.
Baca: Gaya Hidup Orang Kaya di Arab Nggak Hanya Pamer Mobil,yang Ini Bikin Geleng Kepala
Dia adalah Suster Lucy Agnes yang seperti di foto, terlihat sederhana dalam balutan jubah khas pengikut Bunda Teresa. Terlihat aura kedamaian dari dirinya.
Namun, kerabat Suster Lucy Agnes yang menceritakan ini tidak bersedia diekspose jati dirinya. Mereka merupakan sepupu jauh.
Baca: Weeew Perempuan Cantik Ini Sejak Lahir Ternyata Tidak Punya Vagina
Menurutnya, Lucy Agnes adalah putri pasangan Paul Darmoko dan Cicil Darmoko.
Cicil memiliki nama Tionghoa, Giok Liu.
Ibu Lucy Agnes putri dari oma Goei Paring. Oma Goei Paring ini merupakan tante dari Michael Bambang Hartono (Oei Hwie Siang) dan Robert Budi Hartono (Oei Hwie Tjhong).
Jadi, Giok Liu, ibunya Suster Lucy Agnes, merupakan sepupu pemilik Djarum, konglomerat terkaya nomor 1 di Indonesia. Maka, Suster Lucy Agnes bisa dibilang sebagai ponakan sang konglomerat.
"Ibunya Lucy itu Giok Liu, aku panggil Tante Liu. Jadi, tepatnya, ya Lucy disebut keponakan owner Djarum," kata sang kerabat.
Masih menurut kerabat, Cicil alias Giok Liu mempunyai saudara-saudara yang mempunyai jaringan bisnis ternama.
GL adiknya adalah pemilik usaha Sate House dan Optik Melawai, KS (adik) merupakan pemilik Monami Bakery, sedang kakaknya bernama GLn, pemilik Rapico.
Sedang Hartono bersaudara, yakni Robert Budi Hartono (76 tahun) dan Michael Bambang Hartono (78), dikenal sebagai orang terkaya nomor 1 di Indonesia.
Menurut situs Forbes.com, hingga Jumat (18/8/2017), owner Djarum itu bertengger pada posisi puncak 50 orang terkaya Indonesia.
Selain itu, mereka berada di posisi nomor 6 Asia dan 131 dunia.
Selain Djarum, mereka juga owner Bank Central Asia (BCA), elektronik bermerek Polytron, dan perkebunan.
Owner Ayam Bulungan
Lalu siapa pasangan Cicil dan Paul Darmoko? Mereka antara lain owner dari restoran Ayam Bulungan terletak di Jalan Bulungan I/64 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keluarga ini mempunyai dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, yakni Suster Lucy Agnes, yang semasa kecil hingga menjelang membiara bernama Maria Donna Dewiyanti Darmoko.
Sebagai anak yang berasal dari keluarga berduit, Maria Donna, wajar mengenyam pendidikan sekolah dan kuliah di luar negeri.
SMA dan kuliah di Perth Australia. Kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat.
Belakangan ia memutuskan menjadi biarawati, yang berikrar hidup selibat --tidak menikah seumur hidup/selama membiara-- dan berkaul kemiskinan.
"Aku ngikutin kisahnya dari awal. Waktu sekolah di Perth, masih SMA, kalau dibeliin tas bagus, nggak dipake. Dari situ sifat sederhananya sudah kelihatan," kata sang kerabat.
"Pada awalnya tante Giok Liu nangis waktu anaknya ini bilang mau jadi suster. Sekarang sih mama-papanya bangga banget," imbuhnya.
Pengikut Bunda Teresa
Maria Donna Dewiyanti Darmoko memilih meninggalkan kekayaan ayah dan ibunya, Paul Hardoko dan Cicil Hardoko.
Ia memilih jalan kaul kemiskinan dan hidup selibat (tidak menikah) sebagai biarawati Katolik dengan nama Lucy Agnes.
Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Mother Teresa yang dikenal sanggup hanya memiliki dua set pakaian.
Baca: Mengintip Fasilitas Rusun St Tanjung Barat
Lucy mengabdikan diri untuk orang sakit dan miskin dengan mengikuti biara ordo Misionaris Charitas atau Cinta Kasih yang didirikan oleh Bunda Teresa dari Kalkuta, India, pada 7 Oktober 1950.
Menurut, rekan-rekannya, Suster Lucy yang kuliah S2 di Amerika Serikat ini sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.
Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon dia yang paling siap jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.
Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.
Pencerahan di Hongkong
Dikutip dari kbkkindonesia.org, Sr Lucy Agnes mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.
"Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor. Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah," kata Sr Lucy.
Baca: VIDEO:Ngeri, Kapsul Isi Narkoba ini Ditelan Kurir Agar Lolos di Bandara
"Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu," imbuhnya.
Sekarang Sr Lucy berbasis di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia, tapi sangat sulit untuk menghubungi dia karena dia memberikan rinciannya kepada sangat sedikit orang.
Hal yang sama berlaku untuk Missionaries of Charity di Indonesia, yang bekerja dalam keheningan dan tanpa publisitas. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20170819-suster-lucy-agnes_20170819_022057.jpg)