Dokter piket meninggal
IDI Benarkan Ada Dokter Muda Meninggal Saat Piket Lebaran
Stefanus Taofik SpAn, dokter anestesi, dikabarkan meninggal dunia karena piket selama berhari-hari saat Lebaran.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alija Berlian Fani
WARTA KOTA, TANAH ABANG - Stefanus Taofik SpAn, dokter anestesi, dikabarkan meninggal dunia karena piket selama berhari-hari saat Lebaran.
Kabar duka ini bermula dari tulisan akun Twitter @blogdokter pada Rabu (27/6/2017) malam.
Dalam tulisannya dikatakan ada seorang dokter spesialis anestesi yang sedang menempuh pendidikan subspesialis Konsultan Intensive Care (KIC), ditemukan meninggal dunia di kamar jaga RSPI Bintaro Jaya.

Penyebab kematiannya diduga karena terkena serangan jantung. Sebab, sebelum meninggal, dr Taofik berjaga di tiga rumah sakit selama lima hari berturut-turut.
Baca: Jaga Empat Hari Beruntun di Tiga Rumah Sakit, Dokter Muda Ini Meninggal
dr Taofik merupakan seorang dokter asal Cakranegara, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia berusia 35 tahun, meninggalkan seorang istri yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dan seorang putra.
Sekjen PEngurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr M Adib Khumaidi membenarkan kejadian tersebut, namun informasi yang sebenarnya masih belum pasti.
"Infonya masih belum jelas betul, ada yang bilang berjaga tiga hari, empat hari, lima hari," ujarnya saat dihubungi wartakotalive.com, Rabu (28/6/2017).
Baca: Pemkot Depok Keruk Situ dan Kali Manfaatkan Musim Panas
Ia menambahkan, penyebab kematian dr Taofik juga masih dalam proses penelitian, apakah benar karena jantung atau ada penyakit lainnya.
"Bisa aja ada riwayat penyakit tertentu yang diderita. Untuk itu perlu dicek terlebih dahulu," jelasnya. (*)