Yusril Ihza Mahendra Siap Jadi Penengah Rekonsiliasi Antara Rizieq Shihab Cs dengan Pemerintah
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyambut baik tawaran Rizieq Shihab.
"Saya berkeyakinan, Presiden Jokowi tidak mungkin akan mempunyai pikiran untuk mengkriminalkan ulama dan aktivis," ucap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.
Ditanya lebih lanjut kesediaannya memenuhi permintaan Rizieq, Yusril mengatakan dia bersedia menjembatani para ulama dan aktivis dengan pemerintah.
"Anda kan tahu, posisi saya berada di tengah, Insya Allah hubungan pribadi saya dengan para ulama, mubalig, dan tokoh-tokoh aktivis," tutur Yusril.
Baca: Kenapa Lukisan di Kaleng Biskuit Khong Guan Tak Ada Sosok Ayah? Ini Kata Penciptanya
"Begitu juga hubungan saya dengan tokoh-tokoh kunci, baik di pemerintahan maupun di badan legislatif dan yudikatif sangatlah baik. Kini semuanya tergantung pemerintah. Saya siap mengajukan formula rekonsiliasi yang Insya Allah dapat diterima kedua pihak demi kesatuan dan persatuan bangsa," tambah Yusril.
Yusril mengaku sudah kewajibannya untuk menjaga harkat dan martabat semua pihak. Hakikat rekonsiliasi menurutnya adalah ukhuwah dan persaudaraan.
"Tidak ada yang menang atau kalah, karena yang dikedepankan adalah kepentingan umat, bangsa, dan negara yang kita cintai bersama," ujarnya.
Karena itu, tambah Yusril, akan sangat baik jika pemerintah merespons positif gagasan rekonsiliasi ini.
"Apalagi sekarang kita berada di pengujung bulan suci Ramadan dan sebentar lagi akan memasuki bulan Syawal di mana kita saling maaf-memaafkan," cetus Yusril. (*)