Lobby Gedung Sate Bandung Ada Raksasa, Banyak yang Tidak Tahu, Apakah Itu?
Motif Kujang ini merupakan desain dari kontraktor yang bernama Tri Gustoro pada tahun 80-an.
WARTA KOTA, JAKARTA - Apakah kalian tahu, ada motif Kujang di lantai lobi utama Gedung Sate ?
Kujang merupakan senjata khas Tradisional Jawa Barat.
Motif Kujang ini ternyata ada di lantai lobi utama Gedung Sate.
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan motif Kujang berukuran 1,5m x 2m ini.
Beberapa pegawai Gedung Sate yang diwawancarai Reporter TribunJabar.Co.Id secara acak, tidak menyadari motif kujang tersebut.
Motif Kujang ini merupakan desain dari kontraktor yang bernama Tri Gustoro pada tahun 80-an.
Yanto Rukmana, Pegawai Gedung Sate bagian Keamanan dalam (Kamdal) mengatakan, dia baru tiga bulan yang lalu mengetahui dan menyadari keberadaan motif kujang tersebut.
"Tiga bulan yang lalu, kontraktornya pak Tri Gustori datang kesini lalu mengobrol dengan saya, beliau mengatakan tolong dijaga motif kujang itu," kata Yanto yang sudah 20 tahun bekerja di Gedung Sate.
Sebelumnya, motif Kujang ini tertutupi panggung gamelan yang dipajang di lobi utama. Kemudian setelah mengetahui keberadaan motif Kujang tersebut, Gubernur Jawa Barat memerintahkan supaya tidak ada lagi barang yang menutupi motif kujang tersebut.
Keberadaan motif Kujang tersebut menambah keindahan pintu masuk ruang tamu VIP Gedung Sate.
Arti Kujang
Menurut Wikipedia, Kujang dikenal sebagai benda tradisional masyarakat Jawa Barat (Sunda) yang memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah "kujang" berasal dari kata kudihyang (kudi dan Hyang.
Kujang (juga) berasal dari kata Ujang, yang berarti manusia atau manusa. Manusia yang sakti sebagaimana Prabu Siliwangi.
Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit.