Peternak di Swiss Bikin Lubang Besar di Samping Perut Sapi, Alasannya Aneh
Pernahkah kalian melihat ada sapi dengan lubang besar di perutnya? Bukan sapi yang mati, semua sapi ini masih hidup dan bahkan diternakkan.
WARTA KOTA, PALMERAH - Pernahkah kalian melihat ada sapi dengan lubang besar di perutnya?
Bukan sapi yang mati, semua sapi ini masih hidup dan bahkan diternakkan.
Ternyata ini adalah teknik terbaru yang dilakukan peternak sapi di Swiss.
Bukan tanpa alasan, peternak sapi di sana sengaja membuat lubang besar di samping perut sapi.
Sebagaimana dijelaskan dalam Wittyfeed (9/4/2017) petani di Swiss telah memasang hampir 14 ekor sapi dengan fistula atau cannula.
Fistula atau cannula adalah pipa eksternal yang terhubung ke jalur pencernaan sapi.
Dengan bantuannya, para petani dapat dengan mudah mengakses dan memeriksanya.
Sebuah penelitian dilakukan setelah sapi-sapi itu dilengkapi dengan cannula ini.
Peternak membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang nutrisi sapi dan bagaimana hewan tersebut dapat mengolah makanan.
Ini akan membantu mereka memperbaiki metode peternakan dan memperhatikan penggemukan sapi.
Ini adalah teknik invasif untuk memeriksa nutrisi sapi.
Peternak datang dengan metode baru untuk pertanian, dan ini kebetulan sangat menakjubkan.
Cannula 8 inci dipasang di samping perut sapi.
Pipa ini berakhir di jalur pencernaan sapi sehingga memungkinkan para peternak untuk memeriksanya untuk melihat bagaimana hewan tersebut mengolah makanan.
Muncul dengan sumbat karet pada akhirnya dan bisa ditutup saat para petani selesai melakukan pengecekan.
Ini digunakan sebagai percobaan.
Berbagai jenis gandum dan tanaman lainnya diuji di jalur pencernaan sapi.
Praktik ini telah dilakukan sejak tahun 1920an.
Cannula dimasukkan ke dalam pembedahan dan waktu istirahat diberikan pada sapi untuk pulih dari prosedur.
Setelah periode istirahat, sapi dapat diuji dengan memberikan berbagai tanaman.
Ini sangat membantu meningkatkan pemeliharaan ternak.
Varietas tanaman yang lebih sehat dapat ditemukan untuk sapi dengan cara ini untuk meningkatkan jumlah ternak yang lebih baik.
Dengan begitu, produk yang didapat dari ternak ini bisa ditingkatkan juga.

Sapi yang ber-cannula juga memiliki masa hidup lebih lama.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa sapi-sapi yang melewati proses ini cenderung dirugikan.
Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh departemen perawatan hewan, ditemukan hal lain.
Sapi yang menerima cannulas cenderung hidup lebih lama karena perawatan yang diberikan kepada mereka.
Praktek ini menyebar ke seluruh dunia.
Setelah mendengar tentang keberhasilan usaha ini, banyak petani di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan teknik ini untuk meningkatkan populasi dengan cara yang lebih baik. (Mohammad Rifan Aditya)