Pilkada DKI Jakarta
Sandiaga Uno Diganjar Rekor MURI, Djarot: Kok Sempet-sempetnya Ngitung Gitu Loh?
Djarot dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku tidak pernah menghitung jadwal kampanye yang telah diagendakan.
WARTA KOTA, TAMAN SARI - Calon wakil gubernur DK Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno kemarin mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), atas capaiannya blusukan ke seribu titik di ibu kota.
Baca: Blusukan ke Seribu Wilayah, Sandiaga Uno Diganjar Rekor MURI
Menanggapi hal itu, calon petahana wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku bingung, lantaran di tengah agenda kampanye, MURI sempat-sempatnya menghitung jumlah kampanye.
Baca: Sandiaga Uno: Bukan Ibu Kota Namanya Kalau Tidak Menyejahterakan Warganya
"Loh, kok sempet-sempetnya ngitung gitu loh?" ujar Djarot, usai blusukan di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (20/1/2017).
Djarot dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku tidak pernah menghitung jadwal kampanye yang telah diagendakan.
"Sempet-sempetnya ngitung, kami enggak pernah ngitung," kata Djarot.
Kendati begitu, menurutnya, hal tersebut menjadi motivasi bagi Ahok-Djarot untuk lebih baik lagi dalam melakukan kampanye.
"Ya enggak apa-apa lah, bagus untuk motivasi ya," ucap Djarot.
MURI
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.
Penghargaan untuk kategori 'Sosialisasi Calon Kepala Daerah ke Wilayah Pemilihan Secara Berkesinambungan Terlama' itu, diberikan ketika Sandiaga blusukan di Jalan Centex Gang Galur RT 06/10 Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017).
Baca: Massa Desak KPK dan Kejagung Usut Skandal Korupsi Sandiaga Uno
Penghargaan diberikan karena Sandiaga sukses menyambangi sebanyak seribu titik blusukan selama setahun terakhir.
Pencapaian tersebut, kata Sandiaga, akan tetap ia lanjutkan, terlebih apabila dirinya bersama Anies Rasyid Baswedan terpilih memimpin ibu kota.
"Banyak hal yang membuat saya sedih, marah, sekaligus gembira selama perjalanan blusukan setahun terakhir. Sedih karena ternyata di luar pelosok DKI banyak yang belum sejahtera. Marah karena pemerintah yang menjadi penjamin belum memberikan solusi. Dan gembira, karena ternyata kami dan gagasan perubahan diterima masyarakat," tutur Sandiaga.
Piagam penghargaan diberikan langsung oleh Ketua MURI Jaya Suprana serta sejumlah relawan Anies-Sandi kepada Sandi.
Warga setempat pun berharap Sandi dapat membawa perubahan dan tetap blusukan untuk menyelesaikan permasalahan warga ibu kota.
Rampungkan buku
Berusia muda dengan segudang pengalaman hidup, Sandiaga Salahudin Uno mencoba menularkan kesuksesannya lewat sebuah tulisan.
Tulisan yang disusunnya itu menjadi sebuah buku motivasi mengenai dirinya, keluarga, serta filosofinya yang membawanya kepada kesuksesan.
'Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas, One Way Ticket To Success'. Kalimat itu dipilihnya untuk mengawali ratusan lembar halaman berisi pengalaman hidupnya sejak mahasiswa, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga bangkit dan sukses sebagai wirausaha muda.
Arti penting akan kehadiran keluarga, sahabat ataupun mitra kerja, digambarkannya secara gamblang, khususnya ketika dirinya dalam kesulitan. Masing-masing memiliki peran dalam mendorongnya menggapai cita-citanya, mengingatkannya di kala lupa.
"Buku ini adalah buku pertama saya. Isinya pengalaman dan kunci sukses saya membangun usaha. Ini sebuah refleksi tanda syukur karena berkah tiada henti yang saya terima sepanjang hidup ini," ungkap Sandiaga usai peluncuran bukunya di Toko Buku Gramedia, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017) petang.
Bukan menggurui ataupun menasehati, alasan dirinya menulis adalah untuk dapat menularkan pengalaman hingga kiat sukses kepada kalangan muda.
Dirinya pun tidak menyebut langkah ini bagian dari kampanyenya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
"Buku ini bukan menggurui atau jadi alat kampanye. Saya murni ingin memberikan pengalaman kepada anak muda agar sukses. Saya ingin memberikan kiat sukses saya, yaitu empat As, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas," tuturnya seraya tersenyum. (Fitri Wulandari)