Kali Grogol Dibendung Selama Pemasangan Turap Beton Mini
Tepian kali Grogol sebelah timur yang terlihat bergunduk-gunduk bendungan kecil. Memanjang disana, memisahkan antara kali lebar dengan tepian kali.
WARTA KOTA, PALMERAH - Tepi Kali Grogol sepanjang 750 meter di Jakarta Barat harus dibendung selama proses pemasangan mini pile (turap beton mini).
Setidaknya sudah 1 bulan ini sisi kali yang dipasangi mini pile dibendung.
Tepian kali Grogol sebelah timur yang terlihat bergunduk-gunduk bendungan kecil.
Memanjang disana, memisahkan antara kali lebar dengan tepian kali.
Beberapa titik yang sudah dibendung membuat warna air kali berbeda dibalik bendungan.
Warnanya berubah hijau. Tapi beberapa titik lainnya belum dibendung.
Normalisasi kali grogol sepanjang 2,2 kilometer itu memang dilakukan dengan pemasangan sheet pile (turap beton) setinggi 9 - 11 meter dan mini pile setinggi 6 meter.
Pemasangan mini pile dilakukan karena terpaksa. Sebab lokasinya tak memungkinkan dipancang sheet pile, lantaran terhalang oleh jalan layang tol yang membentang di atas kali grogol.
Sehingga menghalangi alat berat untuk memancang sheet pile.
Makanya kemudian dipasangi mini pile sejauh 750 meter yang terhalang oleh bentangan jalan layang tol.
Pelaksana Konstruksi Normalisasi Kali Grogol PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO, Erdi Ardian, mengatakan lebih repot memancang mini pile ketimbang sheet pile.
Pemancangan mini pile sejauh 750 meter itu mesti digunakan lima alat manual sekaligus.
Dan tiap alat memakai tenaga pekerja antara 3 sampai lima orang.
"Kita juga harus membuat bendungan kecil kalau memancang mini pile. Sebab sesudah pemancangan ada pekerjaan yang harus dilakukan sebatas dengan permukaan kali. Kalau sheet pile, sesudah pemancangan, pekerjaannya dilakukan di atas permukaan air kali semua. Lebih mudah jadinya," kata Erdi ditemui di lokasi normalisasi Kali Grogol, Senin (7/11/2016).
Bendungan kecil itu disebut kis dam.
Dibuat dari susunan karung berisi pasir yang dipadatkan, lalu dilapisi dengan tanah yang diambil dari tepian kali.
Kis dam baru dibuat setelah mini pile dipancang. Sebab setelah pemancangan mini pile, bagian atasnya perlu diikat dengan pile caps, beton selebar 1,5 meter yang dicor di bagian pucuk deretan mini pile.
Kis dam ini dibuat memanjang di tepian kali yang dipancang mini pile sejauh 750 meter.
"Pekerjaan membuat pile caps itulah yang membuat kali mesti dibendung," kata Erdi. Sebab proses pengecoran mesti dilakukan dalam keadaan kering. Bahkan setelah dibendung, pihaknya masih mesti menyedot air agar benar-benar kering.
Makan Waktu
Setelah pemasangan pile caps di atas mini pile, barulah dipasang retaining wall, dinding selebar 60 centimeter dengan tinggi 1 meter di atas pile caps. Setelah itu baru dipasang capping beam atau beton penutup di atas retaining wall, lalu dibuat parapet di atas capping beam.
Parapet adalah tanggul setinggi 1,3 meter yang berfungsi menahan air saat debit air maksimum di kali grogol.
"Ini lebih memakan waktu ketimbang sheet pile," kata Erdi.
Bahkan selama 1 bulan ini, dari total panjang 750 meter yang dipasangi minipile, baru 350 meter yang bisa dipancang minipile.
Dan baru sepanjang 30 meter yang sudah selesai dibuat sampai pemasangan parapet.
Sementara untuk pemancangan sheet pile, dari total jarak 1,2 kilometer, kini sudah terpancang sejauh 1,1 kilometer.
Hanya tinggal 100 meter lagi maka pemancangan sheet pile rampung.
Untuk pemancangan sheet pile, usai dipancang pekerjaan selanjutnya lebih sederhana.
Tinggal memasang capping beam dan parapet. Tak perlu membuat kis dam, sebab seluruh pekerjaan dilakukan di atas permukaan kali.
Erdi mengatakan, pemancangan mini pile sejauh 750 meter kemungkinan baru rampung pada akhir November 2016.
Project Manager PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO, Agus Santoso, mengatakan, pekerjaan pemancangan sheet pile ditarget selesai pada 20 November 2016.
"Sedangkan pemancangan mini pile ditarget akhir November 2016," kata Agus ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (7/11/2016) siang.
Setelah itu barulah akan dikebut pembuatan pile caps, retaining wall, capping beam dan parapet untuk deretan minipile. Sedangkan deretan sheet pile tinggal dilakukan pembuatan capping beam dan parapet.
Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta, Hendri, mengatakan, pihaknya setiap hari memantau proyek normalisasi tiga kali di Jakarta Barat, termasuk kali Grogol.
"Kami terus mengejar kontraktor agar menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Makanya kami minta ada penambahan pekerja apabila kami rasa kurang," ujar Hendri ketika dihubungi Wartakotalive.com, sore tadi.
Proyek normalisasi kali grogol harus selesai pada 20 Desember 2016.
Proyek berbarengan dengan dua normalisasi lainnya, yakni kali apuran dan kali sekretaris.
Proyek ini dikerjakan secara bersama oleh PT Waskita Beton Precast dan PT Jaya Konstruksi dengan total nilai proyek Rp 96 milliar.