Tip Kesehatan
Mengantisipasi Risiko Terkena Stroke dengan Mengenali Penyebabnya
Gejalanya seperti cepat lelah, irama jantung tidak teratur, sesak nafas, berdebar, kesulitan mengerjakan pekerjaan sehari-hari, rasa nyeri (dada terte
WARTA KOTA, PALMERAH -- Risiko stroke terbesar disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Salah satunya adalah Fibrilasi Atrium (FA) yang dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung.
FA terjadi akibat gangguan sinyal listrik pada serambi jantung sehingga bergetar dan tidak berfungsi baik. Hal ini membuat darah terkumpul di atrium dan membentuk bekuan darah yang dapat lepas menuju ke otak sehingga berakibat stroke.
Penderita FA memiliki risiko stroke 5x lebih tinggi dibandingkan orang tanpa FA. Apabila mengalami stroke, penderita FA mengalami keparahan dan disbilitas yang lebih berat pula.
Ketua panitia Atrial Fibrillation Campaign di Indonesia dan Ketua InaHRS, Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K) menyampaikan penyebab FA semakin meningkat dengan berbagai faktor.
"Prevalensi pasien FA semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Di Indonesia insiden ini banyak terjadi di usia produktif (di bawah 60 tahun)," ujarnya di RS Jantung Harapan Kita Senin (25/7)
Faktor risiko FA juga bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, lemah jantung, penyakit katup jantung, gangguan tidur, penyakit tiroid, diabetes, penyakit paru kronik, konsumsi alkohol, dan infeksi berat.
"Fakta baru yang ditemukan dalam 1-2 tahun belakangan ini menunjukan FA juga menyebabkan terjadinya serangan jantung," ungkap dr. Yoga
Sedangkan untuk gejala penyakit FA beragam pada setiap individu.
Gejalanya seperti cepat lelah, irama jantung tidak teratur, sesak nafas, berdebar, kesulitan mengerjakan pekerjaan sehari-hari, rasa nyeri (dada tertekan dan seperti diikat), pusing (rasa mengambang dan berputar hingga pingsan), dan buang air kecil semakin sering.
"Masyarakat perlu melakukan upaya pencegahan. Seperti memeriksa diri ke dokter apabila terjadi gejala FA dan pemberian antikoagulan jika terdiagnosa," tambah dr. Yoga
Adapun langkah-langkah menurunkan risiko FA seperti:
1. Mengkonsumsi makanan yang sehat
2. Memilih makanan yang rendah lemak jenuh (buah atau sayuran kaya serat, dan susu rendah lemak) dan menghindari lemak trans serta garam (minuman manis, dan daging merah).
3. Olahraga teratur. Tanpa olahraga risiko bisa meningkat 51%.
4. Hindari merokok.
5. Selain itu dapat dilakukan pemasangan payung pada kuping serambi kiri jantung untuk mengurangi risiko stroke. (Alija Berlian Fani)