Prostitusi

427 PSK Dadap Cheng In Tidak Jelas Keberadaannya

Penertiban lokalisasi Dadap Cheng In masih dua bulan lagi. Namun, para pemilik kafe dan karaoke di sana sudah mulai meninggalkan lokasi

Editor: Suprapto
Warta Kota/Banu Adikara
Sejumlah kafe dan tempat karaoke di lokalisasi Dadap Cheng In, Kosambi, Kabupaten Tangerang sudah mulai ditinggalkan oleh para wanita pekerja seks dan muncikari yang biasa beroperasi disana. Beberapa pemilik kafe juga sudah membongkar kafe milik mereka. 

WARTA KOTA, TANGERANG— Penertiban lokalisasi Dadap Cheng In masih dua bulan lagi.

Namun, para pemilik kafe dan karaoke di sana sudah mulai meninggalkan lokasi tersebut.

Beberapa pemilik kafe bahkan sudah membongkar bangunan semi-permanen milik mereka yang selama ini dijadikan tempat mesum itu.

Di lokalisasi ini ada 68 mucikari dan 427 PSK. Di antara mereka sudah meninggalkan lokalisasi ini.

Pantauan Warta Kota, Rabu (30/3), beberapa bangunan semi-permanen yang dulunya merupakan tempat karaoke sedang dibongkar.

Beberapa bangunan lain juga sudah hilang, hanya tersisa tumpukan kayu bekas.

Sejumlah bangunan lain yang belum dibongkar juga sudah kosong ditinggal pemiliknya.

Para pekerja seks komersial (PSK) yang biasanya duduk-duduk di pinggir jalan sejak tengah hari bolong juga tidak kelihatan lagi.

Warga di sana pun mengakui bahwa beberapa hari terakhir ini, para pemilik kafe dan para wanitanya sudah angkat kaki dari sana.

“Sudah sekitar tiga hari lalu dikosongkan. Pemiliknya juga sudah pergi dari sini. Mereka juga bongkar sendiri bangunannya. Jadi kalau malam, sudah sepi sekarang, “ kata Supri, salah satu warga.

Sebagian besar wanita pekerja seks yang beroperasi di sana, kata Supri, juga sudah hengkang cukup lama dari Dadap Cheng In.

“Kalau cewek-ceweknya mungkin sudah dua mingguan lalu pergi dari. Perginya satu per satu,” katanya lagi.

Kapolsektro Teluk Naga, Ajun Komisaris Supriyanto membenarkan bahwa para pemilik kafe dan karaoke di sana sudah mulai meninggalkan lokalisasi Dadap Cheng In.

“Seluruh kafe sudah tutup. Tidak beroperasi lagi di malam hari, “ kata Supriyanto.

Kendati demikian, Supriyanto menuturkan, pihaknya masih melakukan apel dan pengawasan di sepanjang Jalan Dadap Gili setiap malam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved