Musim Hujan

Ratusan Personel Satgas Atasi Banjir dan Tanah Longsor di Depok

Pascabanjir yang menggenangi wilayah di Depok, Jumat (12/2/2016), membuat Dinas Bina Marga Sumber Daya Air mengerahkan ratusan personel Satgas Banjir.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Kawasan Cimanggis, Depok yang tergenang banjir. 

WARTA KOTA, DEPOK - Pascabanjir yang menggenangi sejumlah wilayah dan perumahan di Kota Depok, Jumat (12/2/2016) lalu, membuat Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok mengerahkan ratusan personel Satgas Banjir mengatasi hal itu.

Sampai Minggu (14/2/2016) personel Satgas Banjir Depok dibantu sejumlah pihak terkait mulai dari kepolisian dan anggota TNI terus melakukan upaya antisipasi untuk meminimalisir kembali terjadinya banjir.

Selain itu, mereka juga sudah mengatasi kerusakan yang terjadi akibat tanah longsor di jalan Kelapa Dua, Cimanggis, dan di perumahan Laguna, Cimanggis, Depok.

"Untuk banjir di perumahan akibat meluapnya Kali Jantung, satgas terus melakukan pembersihan di sepanjang aliran kali itu. Agar luapan air bisa diminimalisir," kata Kepala Dinas Bimasda Depok, Manto.

Sementara untuk banjir di Jalan Margonda akibat saluran air yang kurang memadai, serta di sejumlah ruas jalan lain diantaranya di Jalan Sawangan, menurut Manto, pihaknya akan melakukan tata air dengan mengalihkan air yang masuk ke sejumlah aliran dan kali yang ada jika hujan turun.

"Kami juga sudah ajukan dana bencana agar dapat dicairkan, untuk mengatasi banjir dan tanah longsor itu," kata Manto.

Besaran dana yang diajukan secara bertahap katanya sebesar Rp 30 Miliar dan memang sudah ada serta disiapkan untuk mengatasi bencana termasuk banjir dan tanah longsor di Depok.

Saat ini, kata Manto, pihaknya masih secara intensif memperlancar aliran air di Kali Jantung yang masuk ke Kali Laya. Caranya dengan membersihkan sampah di sejumlah titik aliran kali yang masih tampak menumpuk.

"Ini untuk meminimalkan kemungkinan perumahan yang dilewati kali jantung kembali digenangi banjir," katanya.

Ia menuturkan sampai saat ini ada 55 titik rawan banjir dan tanah longsor di 11 kecamatan di Depok.

Meski sudah melakukan pembersihan di saluran air dan kali di Depok, menurut Manto, perlu adanya normalisasi menyeluruh di seluruh aliran sungai serta 23 situ di Depok.

"Dan dana yang dibutuhkan untuk itu tidak sedikit. Terutama untuk normalisasi 23 situ di Depok, butuh Rp 450 Miliar dan sedang kita ajukan ke pemerintah pusat," kata dia.

Sementara itu, penjabat Wali Kota Depok atau pejabat sementara Wali Kota Depok, Arifin H Kertasaputra menyatakan pihaknya sudah menginstruksikan ke Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Dibimasda) Kota Depok, untuk segera melakukan pengecekan dan penanganan banjir ini.

"Juga ke Dinas Perhubungan untuk atasi macet yang bisa terjadi karena banjir," kata Arifin.

Arifin mengakui pihaknya sudah mendapat permohonan dari Dinas Bimasda Depok agar mereka dapat menggunakan dana tak terduga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di musim hujan ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved