Peternakan Kloning Terbesar di Dunia Dibangun di China, Begini Rencananya

Mereka akan membangun peternakan dengan sistem kloning untuk pertama kalinya, sekaligus terbesar di dunia.

Getty Images/Mirror
Rekayasa genetika dengan kloning menjadi kontroversi, tapi China akan menerapkannya. 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Meski kloning, yang menjadi upaya rekayasa genetika masih menjadi kontroversi untuk diterapkan, tapi China sudah siap melaksanakannya.

Negara itu menyatakan, mereka akan membangun peternakan dengan sistem kloning untuk pertama kalinya, sekaligus terbesar di dunia.

Upaya itu di antaranya dilakukan dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di dunia dan untuk mencegah sapi dari ancaman kepunahan.

Proyek bernilai 200 juta yuan (£ 20,6 juta) itu direncakan mulai dioperasikan, tahun depan.

Pabrik kloning itu akan menerapkan sistem tersebut dengan melakukan pencetakan hewan, yang sama dikloning menjadi ribuan hewan, setiap tahunnya.

Meski, di negara lainnya, misalnya di India, sapi disakralkan, tapi di berbagai belahan dunia, sapi adalah hewan ternak yang biasa dikonsumsi manusia.



Peternakan itu akan memroduksi 100.000 embrio sapi dengan kualitas paling top di lahan peternakan seluas 14.000 meter persegi di Tianjin, yang berjarak sekitar 100 mil dari Beijing, sebagaimana dilaporkan the Guardian, yang dikutip Mirror, Selasa (1/12/2015), yang dikutip Warta Kota.

Bos eksekutif BoyaLife, Xu Xiaochun berkata kepada surat kabar bahwa mereka sudah membikin blueprint peternakan itu.

Sejumlah ilmuwah di perusahaan itu benar-benar fokus untuk menghasilkan sapi ternak kualitas nomor wahid dengan sistem kloning.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved